MANGUPURA, BALIPOST.com –
Alat penjaring sampah atau trash rack di Tukad Mati, Sunset Road, Legian, tidak difungsikan maksimal. Hal inilah yang diduga mengakibatkan sampah masih ditemukan mengalir ke muara Tukad Mati.

Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi, Lurah Legian bersama staf, Kaling Legian Kaja dan Klian Banjar Suka Duka Legian Kaja melakukan pengecekan ke lapangan. Dari pengecekan tersebut, diketahui tidak optimalnya trashrack akibat imbas permasalahan sampah di Kabupaten Badung.

Baca juga:  20 Tahun Tak Teraliri, Tukad Mati di Desa Abang Banjir Lumpur Berbau Belerang

Seperti yang disampaikan operator trash rack, Gede Meta, sebelumnya di lokasi tersebut tersedia kontainer untuk mengangkut sampah. Ketika kontainer itu dibawa ke TPS Mengwi, pihaknya tidak bisa menampung sampah yang terkumpul di trashrack.

Guna mengatasi persoalan tersebut, Lurah Legian Made Madia Surya Natha, Rabu (8/1) mengaku akan mengusulkan tambahan kontainer dalam mendukung operasional trashrack. ‘’Alat tersebut sangat diperlukan dalam menjaga kondisi alur Tukad Mati agar tetap bersih dan terjaga. Terlebih lagi masyarakat menginginkan agar Tukad Mati, Legian bisa menjadi daya tarik wisata alternatif,’’ ujarnya.

Baca juga:  Alur Tukad Mati Legian Dikeruk

Selain itu pihaknya akan mengusulkan pengadaan alat yang bisa menjadi filter sampah gelondongan, agar tidak terjaring ke trashrack. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *