GIANYAR, BALIPOST.com – Nasib naas dialami bayi stunting tanpa tempurung kepala Ni Komang Wikan Septiana Dewi. Bayi asal Banjar Kenanga Desa Batubulan Kangin Kecamatan Sukawati meninggal dunia pada Selasa (7/1) dalam perawatan di RSUP Sanglah Denpasar.

Padahal sehari sebelum meninggal anak bungsu dari pasutri I Wayan Dharmayasa (27) dengan Desak Ketut Sepiari (26) ini sempat mengikuti upacara tiga bulanan pada Soma Umanis Tolu, Senin (6/1). Desak Ketut Sepiari, menuturkan putri bungsunya ini kondisinya memburuk setelah upacara tiga bulanan selesai.

Baca juga:  Batuk, Ini Cara Cepat Meredakannya

Dikatakan bayi mungil itu mengalami sesak nafas hingga harus dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar. Kondisi bayinya yang kritis terlihat dari kadar oksigen dalam paru-paru yang terdeteksi melalui alat khusus. “Oksigennya menurun, sekitar pukul 18.00 Wita tiba di UGD,” jelasnya.

Melihat kondisi itu Komang Wikan langsung mendapatkan penanganan medis. Desak Septiari beserta keluarga hanya bisa berdoa yang terbaik. “Saya pasrah, ikhlas hanya berdoa, serahkan ke dokter penanganannya. Pas pukul 23.55 Wita sudah dinyatakan meninggal,” jelasnya.

Baca juga:  Pohon Timpa Kabel PLN dan Tutup Akses Jalan di Pejeng Kawan

Dikatakan sejak awal bayinya ini memang lahir tanpa tempurung kepala. Komang Wikan juga mengalami cacat bawaan.

Kedua tangan dan kakinya bengkok, dengan diagnosa gagal tumbuh (stunting). Bayi mungil ini lahir pada 23 September 2019 lalu di RS Bhakti Rahayu Denpasar melalui persalinan sesar dengan berat badan lahir 2.400 gram, panjang 42 cm pada usia kehamilan 38 minggu. Selanjutnya pada Senin (6/1), Komang Wikan diupacarai tiga bulanan.

Saat upacara tiga bulanan tersebut diakui cukup banyak yang datang mendoakan kesembuhan Komang Wikan. Namun ternyata, takdir berkata lain.

Baca juga:  Dokter RSD Mangusada Tumbang Usai "Dance"

Komang Wikan yang diharapkan bisa panjang umur ternyata hanya bisa bertahan 3,5 bulan sejak dilahirkan 23 September 2019. Jasad bayi masih dititipkan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah Denpasar.

Upacara penguburan akan dilaksanakan Saniscara Umanis Tolu, Sabtu (11/1) mendatang. “Ke setra tanggal 11 Sabtu ini, karena ada karya di gria. Agar tidak kena sebelan. Ke setra dengan dikubur,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *