Konsumsi LPG meningkat 5 persen di Jatim, Bali, Nusra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama libur panjang Natal dan Tahun Baru kemarin, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat adanya kenaikan konsumsi LPG, baik untuk LPG Subsidi (kemasan 3 kg) maupun LPG Non-Subsidi sebesar 5 persen dari rata-rata konsumsi normal harian. Peningkatan tersebut terjadi pada setiap wilayah yang tersebar khususnya di wilayah Pertamina MOR V yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR V Rustam Aji menyatakan bahwa konsumsi rata-rata LPG selama masa satuan tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin mencapai 5.565 MT/hari. Bahkan pada 30 Desember, mencapai puncak penyaluran tertinggi sebesar 5.715 MT. “Normalnya, konsumsi tersebut berada pada angka 5.300 MT/hari di rata-rata normal harian,” ujar Rustam.

Baca juga:  Hari Ini, Tiga Zona Merah Sumbang hampir 65 Persen Tambahan Kasus COVID-19

Di Provinsi Bali secara rata-rata, terjadi peningkatan tipis untuk LPG Subsidi sebesar 1 persen. “Untuk LPG Kemasan 3 kg, tingkat konsumsinya mencapai 690 MT per hari dari rata-rata normal 682 MT per hari,” jelas Rustam.

Namun khusus pada tanggal 2 sampai 4 Januari kemarin, terjadi peningkatan 10 persen hingga 11 persen. Sedangkan untuk LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga, terjadi peningkatan sebesar 4 persen dari rata-rata normal harian. Dari normalnya 41 MT per hari, menjadi 43 MT per hari.

Baca juga:  Wagub Buka Musda XI PPM Bali

Secara keseluruhan, jenis LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga mengalami kenaikan konsumsi tertinggi dibandingkan jenis lainnya. Untuk jenis LPG tersebut, tingkat konsumsinya naik 24,8 persen, persentase jauh lebih tinggi dari pada kenaikan konsumsi LPG 3 kg yang hanya 5 persen di semua wilayah.

Berdasarkan data yang diperoleh selama masa satgas Nataru dari 18 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, terjadi peningkatan konsumsi LPG Subsidi di Jawa Timur sebesar 5 persen dari rata-rata normal harian. “Konsumsi rata-rata mencapai 4.200 MT (metric ton) per hari, dari biasanya 3.990 MT per hari,” ujar Rustam.

Baca juga:  Di Nusa Penida, Harga Elpiji 3 Kilo capai 24 Ribu

Di lain sisi, LPG Non Subsidi di Jawa Timur, khususnya di sektor non rumah tangga, meningkat pesat mencapai 41 persen dari rata-rata normal harian. “Kenaikan tersebut karena meningkatnya kebutuhan untuk konsumen seperti perhotelan, restoran, dan café, yang melayani masyarakat yang berlibur,” ujarnya.

Tercatat, jumlah konsumsi LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga tersebut 85 MT per hari dari rata-rata normal harian sebesar 60 MT/hari. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *