DENPASAR, BALIPOST.com – Jajaran PGRI Bali, Sabtu ( 11/1) menggelar Konferensi Provinsi (Konprov) masa bakti 2020-2024. Di Konprov kali ini juga diisi agenda penting yakni pemilihan ketua PGRI yang baru. Konprov dibuka Kadisdikpora Bali, Dr. Drs. K.N. Boy Jayawibawa, M.Si.
Ketua PGRI Bali, Dr. Gede Wenten Aryasuda meminta Konrov yang diadakan lima tahun sekali ini dijadikan ajang membuat PGRI Bali makin kuat, berkelanjutan dan demokratis. Ini sesuai dengan tema Konprov yakni Mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dan perannya dalam meningkakkan mutu pendidikan abad 21.
Ketua Umum PB PGRI Pusat, Prof. Dr. Unifah Rosyidi memaparkan PB PGRI sukses memperjuangkan agar guru honorer berumur 35 tahun ke atas diangkat menjadi guru P3K (Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Tinggal dia usulkan gajinya dimasukkan ke DAU tiap daerah agar tak memberatkan APBN.
Kedua, PGRI juga sukses memperjuangkan guru honorer di sekolah negeri untuk ikut sertifikasi mulai 2020. Ini semua guna membangun PGRI yang kuat dan bermartabat.
Dikatakannya, ketika bicara merdeka belajar, pemerintah juga harus memberi merdeka bagi guru. Dewasa ini, kata dia, banyak juknis yang membelenggu kemerdekaan guru.
Banyak persoalan menimpa para guru sehingga mereka tak bisa sepenuh hati mendedikasikan dirinya. Juknis macam begini harus dihapuskan satu persatu.
Sementara itu Kadisdikpora Bali, Boy Jayawibawa mengakui PGRI Bali termasuk organisasi yang dinamis dan tampil enerjik. Ini dibuktikan banyak kandidat calon ketua yang maju. Dia berpesan setelah terpilih segera memadukan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. (Sueca/balipost)