NEGARA, BALIPOST.com – Pergantian musim yang terjadi sejak Desember berpotensi menimbulkan penyakit Demam Berdarah. Dari informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, di awal Januari ini tercatat sudah ada 13 kasus demam berdarah tersebar di beberapa desa.
Dinas juga sudah melakukan protap dengan melakukan fogging di radius tertentu dari tempat tinggal warga yang terjangkit. Teranyar, dari informasi, ada tiga pasien satu keluarga yang dirawat di Puskesmas Pengambengan mengarah pada penyakit yang diawali demam tinggi itu. “Sejak awal Januari ini sudah ada 13 pasien demam berdarah. Kalau dibandingkan Januari tahun lalu, ada peningkatan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha, Jumat (10/1).
Sebanyak 13 kasus itu, menurutnya, 10 kasus di wilayah kerja puskesmas II Negara-Pengambengan, 2 kasus di Sebual wilayah kerja puskesmas I Jembrana, dan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas I Pekutatan. Sebelumnya di Januari tahun 2019 lalu tercatat ada 7 kasus.
Kenaikan ini memungkinkan terjadi karena saat ini merupakan masa rawan berkembangnya nyamuk. Karena itu, selain fogging, untuk pencegahan yang paling utama adalah dengan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). (Surya Dharma/balipost)