AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemotongan rumput yang ada di Lapangan Yowana Wijaya oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Karangasem dikeluhkan warga. Pasalnya, pemotongan rumput dinilai lambat dan terkesan setengah-setengah.

Kondisi itu, membuat siswa yang mengikuti ekstrakurikuler cabor sepakbola serta anak-anak SSB Amlapura tak bisa memakai lapangan sepenuhnya. Salah seorang warga, Moyo mengeluhkan, kalau pemotongan rumput lapangan lambat.

Padahal, lapangan saat ini sering dipergunakan siswa mengikuti ekstrakurikuler sepak bola serta latihan anak-anak SSB Amlapura. “Lambat sekali penanganannya. Padahal sudah sepekan, tapi tapi belum juga bisa diselesaikan. Masih banyak rumput yang belum dipotong,” ujar sebelum memotong rumput.

Baca juga:  Menunggu Keajaiban di Camp Nou

Dia mengakui, inisiatif ini dilakukan karena lapangan belakangan ini semakin sering dipakai berlatih. Terlebih, dalam waktu dekat bakal diselenggarakan turnamen sepakbola.

Ia pun bersama rekan-rekan yang sering mempergunakan lapangan berinisiatif memotong sisa rumput yang belum dipotong oleh petugas Disdikpora. “Kami berinisiatif untuk memotong rumput agar lapangan bisa sepenuhnya dipakai. Untuk memotong ini, ada empat orang pecinta olahraga di Karangasem ikut membantu. Tapi, kendalanya pisau alat pemotong tak tajam lagi, sehingga pemotongan rumput sedikit lambat karena rumput tak mau terpotong. Kalau untuk biaya bahan bakar, dilakukan urunan dari kantong pribadi,” terangnya.

Baca juga:  Polisi Tangkap Empat Pelaku Pemalsuan Tiket Pertandingan Sepak Bola

Kata dia, alat pemotong meminjam dari KONI Karangasem. “Alatnya milik KONI. Dua alat pemotong yang dipinjam, semua pisaunya sudah tak tajam lagi. Jadi, rumput lama terpotongnya. Harus berulang-ulang motong, baru mau terpotong rata,” tegas Juliarta. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *