Ilustrasi penyerangan rudal. (BP/AFP)

Adanya pernyataan bahwa Iran tidak akan melakukan pembalasan kepada Amerika Serikat jika negara ini tidak membalas serangannya atas markas tentara Amerika Serikat di Irak, maka bolehlah dikatakan tensi atas konflik kedua negara sudah mulai mengendur. Tetapi mengapa berbagai negara, termasuk Indonesia, tetap berkeras mengevakuasi warganya di Timur Tengah sebagai akibat tensi konflik antara Amerika Serikat dan Iran?

Indonesia menyatakan mempersiapkan evakuasi warganya untuk sewaktu-waktu dievakuasi dari Timur Tengah. Disebutkan ada jutaan warga Indonesia di region itu, baik sebagai pekerja maupun pelajar.

Yang pertama, ini merupakan tugas dan kewajiban negara di mana pun itu. Negara mempunyai tugas utama untuk melindungi warganya. Inilah yang menjadi alasan para pemimpin negara di dunia untuk melakukan evakuasi. Bahkan, konflik antara Iran dan Amerika Serikat itu boleh dikatakan sebagai risiko paling besar untuk melindungi warga.

Baca juga:  Membidik Wisatawan Berbelanja

Amerika Serikat menyerang dan membunuh Jenderal Soleiamni karena dinilai bertanggung jawab atas penyerbuan gedung Kedubes AS di Irak yang merupakan simbol dan perwakilan serta tempat perlindungan warga. Iran melakukan pembalasan karena warganya dibunuh oleh Amerika Serikat. Secara teoretik, negara terbentuk untuk melindungi warga.

Akan tetapi manakala tensi konflik sudah dinilai menurun, apakah evakuasi tersebut juga tetap perlu dilakukan? Tidak bisa lain, persiapan harus tetap dilakukan. Masalahnya di dunia ini tidak ada yang lebih hebat konfliknya dibanding antara Amerika Serikat dan Iran. Konflik kedua negara ini mempunyai eskalasi luas dan tidak dapat diperkirakan.

Keluasan konflik itu bukan sekadar regional, tetapi mondial, mendunia. Amerika Serikat mempunyai dukungan di mana-mana dan langsung dengan tindakan kapal perangnya. Sedangkan Iran mempunyai loyalis juga di mana-mana.

Baca juga:  Meningkat, Nilai Perdagangan dan Investasi China-AS

Para loyalis inilah yang mempunyai kemampuan membalas dan membela junjungannya. Dalam konteks Timur Tengah, sudah jelas kedua negara mempunyai loyalis bertebaran. Di wilayah ini, Israel adalah sekutu paling kuat Amerika Serikat, dan siap menurunkan mata-mata termasuk agennya apabila terindikasi terjadi gangguan. Iran juga mempunyai loyalis di mana-mana di seluruh negara di Timur Tengah.

Itulah sebabnya setiap negara tetap berupaya untuk tetap mempersiapkan evakuasi warganya jika terjadi konflik setempat secara tiba-tiba. Meski tensi konflik dinilai sudah mulai menurun, tetapi ukurannya baru dalam tahapan hari. Masih ada kemungkinan akan terjadi konflik lagi di masa depan yang melibatkan dua negara itu.

Baca juga:  Jakarta akan Tetap Memiliki Daya Tarik

Bagi Indonesia, konflik ini cukup kritis. Bagaimanapun dalam konteks global, Indonesia mungkin dipandang berdekatan dengan Amerika Serikat. Secara religius, Indonesia juga mempunyai perbedaan dengan Iran. Tetapi Indonesia mempunyai ratusan ribu, bahkan jutaan warga yang beraktivitas di Timur Tengah, baik sebagai pekerja migran maupun pelajar.

Maka, sangatlah tepat kalau tetap warga Indonesia itu dilindungi dengan mempersiapkan sarana untuk evakuasi. Catatan yang harus diberikan adalah bahwa proses evakuasi ini haruslah cepat dan mampu memindahkan secara cepat warga Indonesia. Tentu posisi dan sarana yang dipakai juga harus jelas. Informasi yang diberikan kepada warga juga harus cepat dan tepat. Kita harapkan agar warga kita di Timur Tengah tidak kena dampak konflik ini.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *