kses jalan Senangka-Pondokhe yang sempat diprotes warga, akhirnya langsung diperbaiki ulang dan terlihat mulus. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menyikapi banyaknya temuan ketidakberesan proyek infrakstruktur jalan di Nusa Penida, Komisi II DPRD Klungkung memanggil seluruh pihak terkait, termasuk pejabat pada Dinas PU-PRKP Klungkung, Senin (13/1) hari ini. Ada banyak hal yang akan dipertanyakan, menyusul sejumlah hasil akhir proyek jalan yang tidak memuaskan.

Ketua Komisi II DPRD Klungkung Nyoman Misna, Senin (13/1) pagi, mengatakan lembaga dewan perlu mendapatkan tanggapan langsung dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PU-PRKP). Agar, persoalan yang ditemukan di lapangan dapat dievaluasi dan selanjutnya dapat dijelaskan kepada masyarakat.

Baca juga:  Tak Masuk Zona Hijau, Nusa Penida Matangkan Sertifikasi CHSE

“Ini sebagai tindak lanjut kami setelah komisi II turun langsung ke Nusa Penida. Menemukan banyak proyek infrakstruktur tidak sesuai dengan rencana,” kata politisi PDIP asal Nusa Penida ini.

Ini sebagai upaya menjalankan fungsi-fungsi pengawasan dan kontrol yang melekat pada lembaga dewan. Agar, anggaran pembangunan infrakstruktur benar-benar dapat termanfaatkan maksimal dengan menghasilkan kualitas infrakstruktur yang berkualitas dan diterima oleh masyarakat setempat. “Tidak hanya dari Komisi II, unsur pimpinan rencana juga ikut dalam rapat kerja ini,” kata Misna, seraya mengatakan rapat kerja sudah terjadwal pukul 10.00 wita.

Baca juga:  Kasus Dugaan Penyalahgunaan Anggaran PKB, Dua Pejabat Ini Bantah Terlibat

Sebelumnya, Komisi II DPRD Klungkung turun langsung ke sejumlah lokasi proyek dan menemukan banyak persoalan. Mulai dari kualitas pengerjaan asal-asalan hingga campuran bahan tidak bagus. Ini mengakibatkan pelaksanaan proyek menjadi cepat rusak dan menjadi sorotan warga sekitar.

Salah satu anggota DPRD Klungkung dari Komisi II, Gede Artison Andarawata, mengatakan pihaknya menemukan ada material proyek berupa pasir masih bercampur tanah. Ini menjadi salah satu akar masalah, dimana kualitas bahan rupanya masih diabaikan. Selain itu, yang menjadi masalah lain, adalah pengerjaan akses jalan yang masih terkendala penutupan jalan sementara.

Baca juga:  Pujawali di Pura Penataran Ped, Kedatangan Pemedek Diatur Bergiliran

Sedangkan, khusus jalan yang menanjak jelas membutuhkan pengerasan lebih lama agar campuran aspal siap dilalui beban. “Namun, di lapangan begitu selesai akses jalannya langsung dilalui banyak mobil. Sehingga kualitas akses jalan jelas menurun dan timbul masalah baru,” kata politisi Demokrat ini. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *