Kepala Bappenas, Suharso Monarfa. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Terkait bencana seperti Tsunami maupun bencan lain memang tidak bisa diprediksi. Namun, meski demikian, yang paling penting dalam menghadapi bencana ini adalah bagaimana kita tanggap darurat menghadapi bencana.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pemahaman terkait tanggap darurat menghadapi bencana perlu ditingkatkan. Seperti di Jepang, setiap terjadi bencana, selalu minim korban, karena kata Suharso, pengetahuan tentang tanggap darurat ini sudah ditanamkan sejak dini.

Baca juga:  Dari Belasan Kasus Positif COVID-19 Baru, Kembali Hampir 100 Persen Transmisi Lokal

“Jepang kenapa korban mecil, karena mereka sangat paham terkait tanggap darurat,” katanya saat ditemui disela konferensi Internasional membahas terkait Berinvestasi dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Membangun Kota yang Tangguh, Senin (13/1) di Nusa Dua.

Untuk itu, pihaknya sudah mengusulka agar pemahaman terkait tanggap darurat bencana, agar dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Supaya, pemahaman terkait hal itu bisa diterapkan sejak dini. “Kita harusnya bisa lebih awal mensosialisasikan dan mengajarkan sejak dini di tingkat sekolah kepada generasi muda. Kami sudah mengusulkan agar dimasukkan ke kutikukum,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Dalam 2 Hari, Puluhan Bencana Alam Terjadi di Badung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *