setrum listrik
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jalan raya tidak hanya menjadi lalu lintas kendaraan, tetapi arena paling membahayakan nyawa manusia. Di Bali tahun 2019 ada 473 nyawa melayang sia-sia di jalan raya.

Banyak faktor menjadi penyebab. Yang paling utama kelalaian pengguna jalan, lalu faktor prasarana jalan dan linkungan serta kelaikan kendaraan. Infrastruktur jalan masih belum dibangun dengan standar memadai.

Tewasnya I Komang Mustika Yasa di Jalan Prof. Ida Bagus Mantra Sabtu (12/1) malam karena laka lantas menambah panjang deretan korban meninggal dunia di jalan raya. Setiap tahun terjadi tren peningkatan jumlah nyawa tersia-siakan.

Baca juga:  Tol Gilimanuk-Denpasar Siap Dibangun 2021, Ini Rute Tahap Pertamanya

Global Status Report on Road Safety di 2015 menyatakan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah ini, 90% terjadi di negara berkembang, jumlah kendaraannya hanya 54% dari jumlah kendaraan yang terdaftar di dunia.

Menurut data Kepolisian, di Indonesia, rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Adapun faktor penyebabnya, 61 % faktor manusia, 9 % faktor kendaraan dan 30 % disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.

Baca juga:  Infrastruktur Bali Maju Pesat

Lebih jauh soal liputan terkait kecelakaan lalu lintas dan infrastruktur jalan raya di Bali bisa dibaca di Koran Bali Post terbit Selasa (14/1).

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *