Aktivitas proyek perluasan Pelabuhan Benoa yang digarap Pelindo III. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap tahun setidaknya 75 kapal yang berlabuh di Pelabuhan Benoa. Kapal itu mengangkut lebih dari 62.000 penumpang. Melihat perkembangan wisata dengan transportasi kapal laut itu, Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara terus melakukan pengembangan Pelabuhan Benoa.

CEO Pelindo III Bali Nusa Tenggara I Wayan Eka Saputra ditemui Selasa (14/1), mengatakan, Benoa yang terletak di Kota Denpasar adalah milik Bali sebagai pintu gerbang perekonomian Pulau Dewata. Di Pelabuhan Benoa tersedia pelabuhan untuk kapal pesiar yang tidak dimiliki pulau lain di Indonesia. Kapasitas kapal pesiar pun besar bisa membawa penumpang 10 kali penumpang pesawat.

Baca juga:  Ini Gaya Dubes RI di Doha Rayu Qatar Airways Terbang ke Indonesia

Di negara lain kunjungan kapal pesiar bisa mencapai 150 unit. Sementara kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa sebanyak 75. Jika kunjungan kapal tersebut peningkatannya dua kali, jumlah penumpang juga bisa mencapai dua kali lipatnya. Apalagi penumpang kapal cruise adalah penumpang yang berkelas. “Mereka adalah orang-orang yang memang mempersiapkan dirinya untuk liburan,” tandasnya.

Pada 20 Februari nanti, dua kapal besar akan bersandar di Pelabuhan Benoa, masing-masing membawa 200 dan 400 orang penumpang. Pada 9 Februari, kapal terbesar dengan panjang 300 meter juga akan datang ke Pelabuhan Benoa.

Baca juga:  Aktor Utama Kasus 19 Ribu Butir Ekstasi Dadili

Meski biasanya penumpang kapal cruise berusia tua, ke depannya akan beralih ke generasi milenial. Bahkan, saat ini kapal cruise telah menyediakan fasilitas untuk penumpang milenial. “Kalau dulu hampir 90 persen sudah tua, tapi sekarang sudah berubah karena di sana sudah disiapkan skateboard. Fasilitas di kapal dibedakan,” beber Eka Saputra.

Agar lebih banyak lagi kapal cruise yang bisa bersandar, tahun ini dermaga Pelabuhan Benoa diperpanjang dari 340 meter menjadi 600 meter. Selain itu harus dipertimbangkan dari sisi interland, termasuk menjaga adat istiadat, budaya dan alam setempat.

Baca juga:  Lagi, Lockdown di Beijing Diperpanjang

Kesiapan pelabuhan dan interland menjadi satu paket yang harus dijaga ketika akan menambah kapasitas pelabuhan. “Bali harus berbangga memiliki pelabuhan yang mampu menyandarkan kapal cruise karena multiflier efeknya besar,” pungkasnya. (Maya Citta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *