DENPASAR, BALIPOST.com – Banjar Bun, Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, menggelar Karya Nangunang Ida Ratu Pragina Sanghyang Jaran, Rabu (15/1) malam. Ini sebagai upaya melestarikan kesenian sakral Tari Sanghyang Jaran yang diperkirakan sudah ada di banjar ini sejak tahun 1905.

Hadir saat itu Ketua DPRD Kota Denpasar Gusti Ngurah Gede, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar dan undangan lainnya.
Manggala Karya Mangku Wayan Sugiana, S.H. mengatakan, dalam sejarah tercatat pembuat tari Sanghyang Jaran di Banjar Bun adalah Jero Mangku Selonog.

Baca juga:  Hanya Rutin Nabung dan Transaksi, Anung Tak Sangka Menang Mobil dari BRI Simpedes

Sejak tari sakral ini dibangun sekitar tahun 1905, praginanya sudah ada lima generasi. Prosesi ngadegang pragina generasi kelima telah dimulai 4 Oktober 2019 dengan sejumlah rangkaian acara, seperti matur piuning, guru piduka di Merajan Jro Mangku Selonog dan ngadegin pragina melalui prosesi nyanjan pada 2 Desember 2019.

“Bertepatan dengan rahinan Buda Kliwon Gumbreg, 15 Januari 2020, digelar Karya Nangunang Ida Ratu Pragina Sanghyang Jaran Banjar Bun,” ujar Jro Mangku Sugiana yang pegawai Pemkab Badung tersebut.

Baca juga:  Tari Sakral Baris Memedi Tetap Eksis di Jatiluwih

Pada generasi kelima ini, ada sembilan orang pragina terpilih. Pragina termuda berusia kelas 4 SD, dan terbesar mahasiswa. Penarinya laki-laki dan perempuan.

Prosesi diawali dengan pamuspan di Merajan Banjar Bun, kemudian dilanjutkan dengan nudus atau nuwur Ida Ratu Pragina di depan palinggih Ida Ratu Begawan Penyarikan Merajan Banjar Bun. Kemudian Ida Ratu Pragina katuran mapajar atau masolah lan masiram ring gni. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Tari Sanghyang Jaran Banjar Bun, Ada Sejak 1905 Kini Penarinya Generasi Kelima
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *