BANGLI, BALIPOST.com – Keberadaan ruas jalan baru di Desa Mengani, Kintamani mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles. Masalahnya ruas jalan baru itu tidak tembus ke mana-mana alias buntu.

Jalan itu mentok di pinggir jurang. Dia pun mempertanyakan seberapa penting pembangunan ruas jalan buntu itu jika dibandingkan dengan perbaikan kerusakan infrastuktur jalan akibat terkena bencana alam pada 2017.

Carles sempat meninjau langsung ruas jalan baru itu usai melaksanakan kunjungan ke pabrik pengolahan Kopi milik Pemkab di Desa Mengani belum lama ini. Dia nampak heran saat menyusuri jalan baru yang mulai retak-retak tersebut ternyata ujungnya buntu dan mentok di jurang.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Hadiri "Ngerorasin" Pasemetonan Dalem Dasar Suter

Dari keterangan warga yang didapatnya, diketahui bahwa ruas jalan itu baru selesai dibuat belum lama ini. Jalan itu dibangun Pemkab Bangli sebagai akses tembus ke Kabupaten Badung.

Namun di sisi lain, di Badung sendiri kabarnya belum membangun jalan yang sama untuk tembus ke Mengani. Carles menilai pembuatan jalan baru di Mengani tersebut merupakan bentuk pemborosan.

Sebab selain buntu, warga yang bermukim di sepanjang jalan itu sedikit hanya tiga KK. Dia menyebut, Pemkab Bangli sok kaya.

Sebab Badung sendiri yang punya uang banyak kabarnya belum ada persiapan membangun jalan tembus itu. Menurut politisi Demokrat itu, pengembangan ruas jalan baru memang penting.

Baca juga:  Tiga Unit Demplot akan Dikembangkan di Susut

Namun pemerintah semestinya tetap memperhatikan skala prioritas. Pemkab seharusnya memprioritaskan perbaikan jalan yang telah masuk dalam SK Bupati dan jalan-jalan rusak yang terkena bencana.

Contohnya seperti jalan di Banjar Tandang, Desa Batur yang putus akibat bencana namun sampai sekarang belum mendapat perbaikan. Padahal dalam setiap kesempatan dia sering menyuarakan itu, dan jalan yang putus di Tandang itu pun tidak lebih dari 15 meter. “Harusnya dituntaskan yang rusak-rusak dulu. Kalau jalan ini (ruas jalan baru di Mengani) kan pasti masuk jalan baru. Apalagi ini buntu. Seharusnya bisa belakangan,” terangnya.

Baca juga:  Direncanakan, Pembentukan Perusda untuk Maksimalkan Pengelolaan Pasar Tradisional di Bangli

Karena sudah terlanjut dibangun, Carles pun meminta agar bagaimana caranya jalan baru di Mengani itu bermanfaat. Pemkab Bangli diharapkan segera berkoordinasi dengan Kabupaten Badung terkait kelanjutan pembuatan jalan tembus. “Sehingga tidak buntu seperti ini,” kata Carles.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli Made Soma dihubungi Kamis  (16/1) mengatakan ruas jalan baru di Mengani itu dikerjakan Pemkab Bangli pada 2017 lalu. Panjangnya 1,8 km.

Jalan itu rencananya akan ditembuskan ke Kabupaten Badung. Pembangunan jalan itu atas usulan masyarakat. Kemudian masuk ke database kabupaten. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *