DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk menarik kedatangan wisatawan Tiongkok, akan digelar Kintamani Chinese Festival pada 8 Februari mendatang. Tahun lalu, bagian dari upaya promosi pariwisata Bali ini dikenal dengan nama Balingkang Festival.
Menariknya, festival yang akan digelar di kawasan Geopark, Kintamani, Bangli tidak hanya menampilkan akulturasi budaya antara Bali dan Tiongkok. Tapi juga akan dimeriahkan dengan parade anjing Kintamani.
“Anjing Kintamani adalah spesies asli dari Kintamani yang perlu kita lestarikan dan perkenalkan kepada dunia. Jadi saya harap melalui festival ini, keberadaan anjing Kintamani akan diketahui dan kelak bisa sejajar dengan jenis anjing kelas dunia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa usai memimpin rapat persiapan Kintamani Chinese Festival 2020 di kantor setempat, Kamis (16/1).
Menurut Astawa, tujuan utama festival tetap membidik pasar Tiongkok melalui akulturasi budaya antara Tiongkok dan Bali yang sudah terjalin sejak jaman dahulu dan masih berlangsung turun temurun hingga sekarang. Mengingat, negeri tirai bambu kini juga banyak menyumbang kunjungan wisatawan ke Bali.
Pihaknya menggandeng ASITA yang menangani wisatawan Tiongkok untuk mendatangkan sekitar 1.500 wisatawan menonton parade tersebut. “Tidak menutup kemungkinan jumlah wisatawan yang datang bisa lebih banyak lagi. Sehingga gaung dari festival ini bisa lebih luas di dunia internasional,” imbuhnya.
Astawa menambahkan, festival yang bisa disaksikan secara gratis dan terbuka untuk semua kalangan ini akan menampilkan pertunjukan seni dari Tiongkok dan pertunjukan seni tradisional Bali. Pihaknya berharap masyarakat Bali, wisatawan domestik maupun mancanegara di luar Tiongkok bisa turut menyaksikan festival tersebut. (Rindra Devita/balipost)