DENPASAR, BALIPOST.com – Kreativitas sineas asal Bali kembali akan meramaikan film layar lebar pertengahan 2020 ini. Lewat karya bernuansa horor, dua film sekaligus akan siap tayang di bioskop seluruh Indonesia.

Setelah gemilang mencatatkan diri dalam karya film Leak (Penangkeb), Mimi Jegon Film kembali bakal menelorkam film berjudul Leak 2 (Jimat Dadong). Selain Leak 2, pembuatan film ini juga dibarengi dengan penggarapan Film berjudul Dewi Durga.

Produser Film, Galuh Bilen, mengungkapkan untuk film Leak 2 direncanakan tayang pada bulan Maret 2020. Sedangkan film Dewi Durga akan tayang setelahnya.

Kedua film ini merupakan film yang mengangkat sisi mistis atau horor khas Bali. Film Leak 2 ini merupakan lanjutan dari film Leak 1 yang diceritakan seorang nenek yang bisa ngeleak sudah meninggal.

Nenek tersebut meninggalkan jimat leaknya dan ditemukan oleh seorang wanita bernama Sandra. Sandra tidak mengetahui jika jimat tersebut adalah jimat pangeleakan dan digunakan sebagai aksesoris sehingga dirinya menjadi leak.

Baca juga:  Jaga Pakem, Sekaa Makepung Rancang Awig-awig

Sedangkan film Dewi Durga, dijelaskan merupakan film yang diangkat dari kisah nyata penulis skenario, yakni Pande Rahayu. Pande Rahayu lahir karena anugerah Dewi Durga.

“Dia (Pande Rahayu-red) mendapat anugerah Dewi Durga, karena saat umur 1,5 bulan ia sempat meninggal. Karena ibunya menyayanginya maka ibunya memohon kepada Dewi Durga untuk menghidupkannya. Akhirnya ia hidup namun memiliki kelainan yakni melik,” ujar Geluh Bilen saat peluncuran trailer film Leak dan Dewi Durga, Rabu (15/1) sore.

Galuh Bilen menyebut jika tiket film Leak (Penangkeb) telah terjual sebanyak 44 ribu di seluruh Indonesia selama masa tayang 33 hari di bioskop. Berkaca pada hal tersebut, dibuatlah film Leak 2 yang juga melibatkan pemain film nasional Andreuw Andika. “Ini kami anggaran pribadi dan benar-benar berbekal semangat dan niat suci. Bahkan shooting selama 24 jam, ada yang tidur pakai make up leak,” ungkapnya.

Baca juga:  Galuh Bilen Tekuni Usaha Salon

Selain sebagai produser, Galuh Bilen juga berperan sebagai menantu sang Nenek. Sedangkan untuk lokasi shootingnya mengambil beberapa tempat mulai dari Kediri, Tabanan, Bangli, maupun Pejeng Gianyar. “Kami langsung produksi dua film sekaligus agar lebih irit biaya,” imbuhnya.

Sutradara film, Rahayu Mustika Dewi atau yang lebih dikenal dengan Mimi Jegon, mengatakan biaya produksi satu film ini sebanyak Rp 1,3 miliar. Sehingga untuk dua film menghabiskan biaya Rp 2,6 miliar. “Ini kami sangat irit, kalau biasanya Rp 2,6 miliar itu hanya bisa satu film tapi ini bisa dua film,” katanya.

Pada Leak 2 ini, pihaknya menambahkan efek yang membuat lebih berbeda dari film sebelumnya. Bahkan, pemerannya melibatkan artis nasional.

Dengan tekad film lokal, namun bisa menasional, bahkan internasional. Pihaknya tidak menampik pada saat syuting banyak kejadian mistis yang dialami para pemain.

Bahkan, beberapa kru mengalami kerauhan memakan dupa maupun api. Sebab, 50 persen kisah film ini menggunakan sumber sastra, seperti lontar dan 50 persen dikemas semenarik mungkin.

Baca juga:  Bajang-bajang Jadi "Leak" Garang

Salah satu pemain yang memerankan leak, Ni Putu Astridayanti yang juga penari ular ini menceritakan kisah mistisnya saat shooting. Saat memerankan leak dirinya bisa memotong kepala ayam dewasa (pengina) sekali gigit.

Padahal, kata dia, jika saat biasa tak mungkin hal itu bisa terjadi. Dia meyakini ada kekuatan lain dalam dirinya. “Saya tak punya kekuatan apa. Saya hanya berdoa saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Putu Sandra yang berperan sebagai Sandra mengatakan yang saat film Leak 1 dirinya hanya menjadi pemain figuran kini bisa menjadi pemeran utama. Ia pun sempat mengaku ketakutan ketika shooting saat melihat beberapa kru yang mengalami kerauhan. “Saya ingin orang di luar Bali juga paham tentang leak dan leak itu ada,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *