Suasana diskusi terkait dampak pemberlakuan satu arah di jalan Candikuning, Sabtu (18/1) pascapemberlakuan shortcut. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pascaoperasional shortcut Singaraja-Mengwitani, ruas jalan Candikuning ditetapkan satu arah. Kondisi ini menuai keluhan dari para pedagang.

Penerapan satu arah di ruas jalan Candikuning ini dituding menjadi penyebab turunnya perekonomian masyarakat setempat. Para pedagang di kawasan ini, khususnya yang mencari nafkah di Pasar Mertasari Candikuning mengaku pendapatan mereka turun cukup drastis akibat rekayasa lalulintas tersebut.

Kondisi ini pun terungkap di focus grup discussion (FGD) yang digelar Polsek Baturiti, Sabtu (18/1). Pertemuan ini antara lain dihadiri pengelola pasar, pedagang, aparatur desa dan tokoh masyarakat setempat.

Baca juga:  Dua Tahun Pandemi COVID-19, Tiga Gelombang Varian Corona Dilalui Indonesia

Mereka pada intinya meminta kebijakan lalulintas satu jalur di kawasan itu ditinjau ulang. Diharapkan lalulintas dikembalikan seperti semula agar kawasan tersebut kembali ramai dikunjungi.

Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta menjelaskan, pihaknya memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan atau masukan terkait penerapan satu arah tersebut. Namun mengenai tindak lanjutnya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada instansi terkait. ‘’Dalam hal ini pihak kepolisian hanya memediasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,’’ ujarnya.

Baca juga:  Ungkap Fakta Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Kapolri : Ada 20 Terduga Pelanggar

Ditambahkannya, perlu kajian lebih lanjut dan lintas instansi guna memastikan dampak dari penerapan satu arah tersebut. Hal ini mengingat satu arah baru diterapkan dalam beberapa hari ini. “Apa benar karena pengaruh itu? Semua harus turun tangan mengkaji. Ini hanya langkah awal, siapa tahu dari instansi lain bisa menindaklanjuti,” katanya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *