AMLAPURA, BALIPOST.com – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPS) Dusun Butus, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem nyaris overload. Situasi ini diungkapkan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa belum lama ini.
Artha Dipa mengungkapkan, persoalan sampah tidak akan pernah selesai untuk dibahas. Pasalnya, saat ini sampah menjadi permasalahan nasional.
Untuk itu, diperlukan penanganan yang cukup serius. “Kondisi TPA Butus ini, nyaris overload. Kalau tidak segera ditangani, maka sampah bisa menumpuk di TPA,” ucapnya.
Menurut, Artha Dipa, sampah yang perlu mendapatkan penangan serius adalah sampah plastik. Pasalnya, sampah plastik sangat sulit terurai.
Dengan adanya Peraturan Gubernut Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, pihaknya bakal terus berupaya mengajak masyarakat Karangasem mengurangi penggunaan sampah plastik. “Ajakan ini dimulai dari tatanan Desa Adat,” katanya.
Selain itu, jelas Artha Dipa, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga. Selain itu, mendorong desa-desa untuk dapat membangun TPSP. “Kalau sudah dipilah, sampah ke TPA akan berkurang. Bahkan, kami merencanakan penanganan sampah dengan menerapkan teknologi,” tegas Artha Dipa.
Kadis DLH Karanagsem, I Gede Ngurah Yudiantara, mengakui memang memiliki rencana pemanfaatan sampah yang ada di TPA Linggasana dan Butus untuk dijadikan gas metana. Kata dia, kalau sudah menjadi gas metana, nantinya gas tersebut bakal disalurkan untuk warga sekitar.
“Kita sudah sempat bicarakan dengan tim ahli dari Malang. Sebab, di Malang sampah yang ada di TPA dimanfaatkan pemerintah sebagai gas metana. Kemudian dapat dipakai warga, seperti tabung LPG yang bisa dipergunakan untuk memasak,” katanya. (Eka Parananda/balipost)