DENPASAR, BALIPOST.com – Luh Masri Dianawati merupakan satu-satunya atlet muaythai Bali yang lolos ke PON Papua di nomor way kru (seni). Ia merebut emas pada Pra-PON di Cilangkap, Jaksel, pada Desember 2019 lalu untuk wilayah Tengah (Bali, DKI, Jabar, Banten, Kaltim, NTB).
Sementara, atlet Bali lainnya Angga Permana yang turun di nomor tarung hanya merebut perak dan tidak lolos PON. Pelatih muaythai Bali Wayan Suwita, di Denpasar, Senin (20/1) menuturkan, Masri dan Angga merupakan dua atlet muaythai Bali yang pernah menghuni Pelatnas SEA Games.
Hanya, Masri yang turun di nomor tarung kelas 54 kg serta Angga di kelas 48 kg, kedua kelas tersebut tidak dipertandingkan pada SEA Games Filipina 2019. “Masri saat menghuni Pelatnas sudah berancang-ancang menekuni nomor seni dan siap meninggalkan tarung,” ujar Suwita.
Alhasil, Masri mendulang emas di ajang Pra-PON. Bahkan, Masri yang juara wilayah Tengah juga diadu dengan juara wilayah Timur (Sulawesi, Maluku, Papua) dan hasilnya Masri tetap yang terbaik. Oleh sebab itu, Suwita optimis jika Masri dikirim ke PON Papua sangat berpeluang menyabet emas. “Kami optimis Masri merebut emas, asalkan berlatih langsung ke Thailand,” ucapnya.
Alasannya, baik Pra-PON maupun PON, dewan juri yang bertugas langsung di datangkan dari Negeri Gajah Putih. Ia mengakui, gerakan seni muaythai seluruhnya berasal dari Thailand, dan dirinya cukup memoles ekspresi wajah saat melakukan gerakan. (Daniel Fajry/balipost)