SINGARAJA, BALIPOST.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) punya peran strategis dalam memasarkan cengkeh. BUMDes dinilai mampu memasarkan hasil panen sehingga petani tidak lagi terjerat permainan tengkulak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Buleleng Made Subur, Senin (20/1), menjelaskan selama ini petani penghasil cengkeh dihadapkan pada permainan harga tengkulak. Petani terpaksa menjual cengkeh sebelum masa panen dengan sistem ijon yang dalam hal ini harga cengkeh ditentukan berdasarkan kondisi lahan dan produktivitas tanaman.
Dengan cara itu, petani belum mendapatkan harga wajar dan bahkan merugi. Belum lagi, petani dihadapkan pada masalah sulitnya mencari tenaga petik.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya mendorong BUMDes untuk menjadi pesaing tengkulak maupun tukang ijon. BUMDes bisa mengumpulkan dan menjual cengkeh kepada pembeli langsung. BUMDes juga bisa menyediakan tukang petik.
Cara ini dinilainya mampu memangkas sirkulasi jaringan pemasaran, sehingga petani mendapat harga yang wajar. ‘’Bisa saja ada MoU dengan BUMDes dan juga para buyer termasuk peningkatan kapasitas mengenai pengolahan cengkeh,’’ katanya. (Mudiarta/balipost)