DENPASAR, BALIPOST.com – Lebih dari 1 juta orang Australia berkunjung ke Bali. Hal ini, menurut Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, Selasa (21/1), karena Australia dan Indonesia, khususnya Bali memiliki hubungan kedekatan yang lebih erat dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.
Dalam acara ramah tamah dengan sejumlah media di Bali, Anthea mengutarakan pada 2020, hubungan itu akan ditingkatkan. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan pemberitaan yang bertanggung jawab menjadi hal yang sangat penting dalam meringankan tugas-tugas Konsulat Jenderal. “Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan bantuan teman-teman media di Bali selama ini,” ujarnya dalam Bahasa Indonesia.
Ia mengutarakan Indonesia dan Australia merupakan tetangga yang memiliki berbagai kerjasama yang sangat dekat, lebih dekat dari negara-negara yang ada di kawasan ini. “Kita adalah mitra terdekat dalam penanggulangan terorisme dan sangat kuat dalam penegakan hukum, kerjasama maritim, perbatasan, transportasi, dan penerbangan,” jelasnya.
Disampaikan, lebih dari 50 lembaga pemerintahan Australia bekerjasama dengan Indonesia di lebih dari 100 bidang. Universitas ternama di Australia juga bekerjasama dalam melakukan penelitian di berbagai bidang.
Bahkan, tahun lalu terdapat dua perjanjian yang berpotensi transformatif bagi hubungan kedua negara. Salah satunya adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
IA-CEPA yang sudah diratifikasi tahun lalu di Australia, diharapkan bisa diratifikasi juga oleh DPR RI sehingga perjanjian bilateral ini akan memperluas kemitraan ekonomi di antara kedua negara. “IA-CEPA ini untuk membentuk hubungan bilateral yang lebih baik dalam beberapa dekade yang akan datang. Merupakan babak baru bagi pelibatan ekonomi yang lebih besar antara kedua negara,” sebutnya. (Diah Dewi/balipost)