SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tebing angker Devil’s Tears Desa Lembongan, sudah sering memakan korban. Namun, situasi demikian tidak mengubah pola para guide dalam mengawal tamunya saat berlibur ke lokasi ini.
Situasi demikian menjadi sorotan Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya. Ia mengaku harus sering turun tangan mengingatkan para guide untuk memperhatikan para WNA saat berada di Devil’s Tears Lembongan, agar tidak ada lagi WNA yang menjadi korban jiwa.
Dia secara khusus kerap turun langsung ke lokasi untuk melakukan monitoring aktivitas wisatawan. Dia juga sering marah-marah, saat melihat wisatawan beraktivitas di lokasi yang tidak ada pagar pengamannya.
Sebab, itu sangat membahayakan. “Saya sudah tiap hari peringatkan para guide yang antar tamu ke Lembongan. Ada yang paling parah, guidenya tidak tahu medan di Lembongan. Ini kan lucu,” sorot Arjaya, Rabu (22/1) siang.
Dia mengingatkan, setiap wisatawan yang datang, guide harus bertanggung jawab memantau langsung aktivitas tamunya di lokasi objek wisata. Jelaskan, mana yang tidak boleh dan boleh dilakukan di tempat wisata.
Sehingga, tidak membahayakan wisatawan saat berlibur. Mayoritas kasus wisatawan yang jatuh diterjang ombak di Devil Tears karena tidak adanya kontrol dari guide. Itulah sebabnya, dia selalu mewanti-wanti agar guide ikut ke tempat wisata. Bukan hanya menunggu di mobil.
Selain soal guide, dia juga menegaskan akan mengusulkan kembali penambahan pemasangan pagar pengaman pada bagian lain. Dari total rencana pemasangan pagar sekitar 350 meter, saat ini yang terpasang dikatakan hanya sekitar 200 meter pada lokasi titik yang padat kunjungan.
Ia berharap ini bisa diwujudkan tahun ini, guna mencegah adanya korban jiwa lagi. “Kalau rambu-rambu sudah banyak terpasang di sana. Cuma, kalau guidenya tidak ikut menjelaskan, maka tamunya juga tidak mengerti dan menganggap semua tempat disana aman,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, objek wisata tebing Devil Tears Desa Lembongan, Nusa Penida, kembali memakan korban, Selasa (21/1) siang. Seorang WNA asal China Xu Xinyue (22) jatuh ke laut lepas setelah diterjang ombak ganas tempat itu saat berswafoto di salah satu spot tebing di sana.
Saat berupaya dievakuasi, dia sudah mengambang di permukaan laut dengan kondisi tak sadarkan diri. Setelah dievakuasi, dan mendapat penanganan tim medis Puskesmas Nusa Penida II, dia sudah dinyatakan meninggal dunia. (Bagiarta/balipost)