petani
Petani di Desa Buahan, Kintamani mulai menerapkan sistem pertanian organik. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perlindungan terhadap buah lokal merupakan salah satu keberpihakan pemerintah provinsi Bali terhadap sektor pertanian. Hal ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan.

Untuk mendukung produktivitas para petani dalam menyediakan hasil produknya perlu didorong peningkatan anggaran pertanian. Saat ini anggaran pertanian di Bali sangat kecil. Jumlahnya hanya satu persen dari jumlah APBD Bali yang mencapai Rp 7,281 triliun.

Untuk lebih memberdayakan sektor pertanian, maka anggaran untuk pertanian perlu ditingkatkan sehingga PDRB di sektor pertanian dapat meningkat. Komisi II DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi mengatakan, 40 persen masyarakat Bali masuk dalam pertanian dan kelautan. Jika dicari adilnya, secara logika anggaran yang dialokasikan sebanyak 40 persen.

Baca juga:  Sidang Paripurna Memanas, TOSS Dituding Pindahkan Kewajiban ke Desa

Dibandingkan dengan sekarang yang hanya satu persen, sekiranya untuk anggaran pertanian nantinya agar diusahakan sebanyak tiga persen. Dari jumlah anggaran tersebut bisa diberikan dalam bentuk hibah, program dan kinerja.

Dengan dukungan anggaran yang mencukupi sehingga hal ini dapat meningkatkan PDRD pertanian. “Ini juga akan menjadi keberhasilan pemerintah, bagaimana pemerintah mampu mengurangi kemiskinan, itu menjadi tujuannya. Dan, apabila bantuan itu ke nelayan dan pertanian, saya yakin PDRB kita meningkat,” katanya. (Agung Dharmada/Balipost)

Baca juga:  Hektaran Tanam Padi Rusak Direndam Banjir Rob, Petani Rugi Total
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *