TABANAN, BALIPOST.com – Sehari jelang kegiatan Pemelastian serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, atau tepatnya 28 Januari 2020 panitia akan memercikan Tirta Pemarisudha Margi ke sepanjang jalur yang ditempuh. Tujuannya menyucikan kawasan dari segala leteh (kotor).

Artinya, mulai 28 Januari sampai dengan 1 Februari, krama dilarang membawa jenazah melewati jalur yang ditempuh saat melasti. Hal itu disampaikan Ketua 1 Karya Pengurip Gumi I Wayan Arya didampingi Bendesa Adat Wongaya Gede I Ketut Sucipto dan Kabag Humas Setda Tabanan I Ketut Ridia, di wantilan Pura Luhur Batukau, Kamis (23/1).

Baca juga:  Pujawali di Pura Dalem Tarukan, Ida Bhatara "Nyejer" Lima Hari

Pemelastian akan melewati 12 Desa Adat di Tabanan sesuai dengan rute tahun 1993 silam, saat Pujawali Ngenteg Linggih di Pura Luhur Batukau. Dan akan melewati tiga sungai yakni Sungai Yeh O, Sungai Yeh Empas dan Sungai Yeh Panahan.

Maknanya, Ida Bhatara Luhur Batukau melewati sungai atau napak Luah Agung (sungai) untuk memberikan restu kepada amerta (air) agar memberikan kehidupan kepada seluruh mahkluk hidup. Dikatakan pula, Karya Agung Pengurip Gumi memiliki makna menyucikan kembali jagat raya yang sebelumnya sudah mengalami berbagai masalah, musibah, penyakit dan lain-lain. “Karya ini berdasarkan pawuwus (wahyu) dari Ida saat pujawali dua tahun lalu di Pura Luhur Batukau,” jelasnya.

Baca juga:  Kapolres Pastikan Gianyar Steril dari Radikalisme

Begitupun mengapa pemelastian dilakukan dengan memargi jalan kaki, juga sesuai pawuwus Ida Bhatara untuk tedun (turun) napak pertiwi dalam rangka menghilangkan leteh atau kebrebehan jagat (Menghilangkan kotor alam semesta) sekaligus untuk membersihkan dan mengembalikan kembali fungsi ibu pertiwi.
“Jadi kami mohon dengan segala hormat, jika ada umat Sedarma atau umat lain yang memiliki keluarga meninggal jika harus dibawa pulang sedapat mungkin tidak melintas di jalur pemelastian. Karena tanggal 28 Januari sudah dilakukan pembersihan jalan secara niskala yang disebut dengan Tirta Pemarisduha Margi,” jelasnya.

Baca juga:  Dandim 1619/Tabanan Diganti

Sementara itu Kabag Humas Setda Tabanan I Ketut Ridia mewakili Pemkab Tabanan seluruh masyarakat Tabanan diminta untuk ikut mendoakan agar jalanya Karya Pengurip Gumi berjalan dengan baik. Tak luput juga ikut memback up saat pemelastian mengenai dengan lingkungan. “Mari sama-sama berdoa agar karya berjalan dengan lancar,” tambahnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *