Perbaikan di Pasar Negara. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Rehab bangunan Pasar Umum Negara yang mengalami kerusakan mulai dilakukan. Rehab pasar terbesar di Jembrana ini dimulai di sisi luar bangunan yakni lantai dua kios-kios.

Dari informasi, perbaikan ini dilakukan secara swadaya oleh para pemilik kios. Bangunan atap kios ini sebelumnya cukup memprihatinkan dan membahayakan. Selain sudah rapuh, di bagian atap depan bangunan lantai dua ini juga plafon dan penyangganya nyaris roboh.

Baca juga:  Gubernur Koster Fasilitasi Pelaku Usaha Arak Tradisional Lokal Bali

Dari pengamatan, Kamis (23/1), perbaikan dilakukan di sisi timur depan bangunan pasar. Perbaikan dititikberatkan pada atap lantai dua yang terlihat dari luar. Selain kerangka diganti, juga bagian luar dicat.

Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Koperindag) Jembrana, Komang Agus Adinata mengatakan adanya perbaikan di sisi luar Pasar Umum Negara tersebut. Khususnya di bagian lantai dua yang mengalami selama ini mengalami kerusakan dan paling terlihat.

Baca juga:  Sidak Pasar, Pedagang Terancam Kehilangan Hak Kios Jika Melanggar

Untuk perbaikan rehab bangunan itu, menurutnya dilakukan secara swadaya dari para pemilik toko di bagian depan.  Dari pengecekan sebelumnya memang untuk pertokoan di bagian depan pasar, rata-rata mengalami kerusakan di bagian atas.

Sedikitnya 44 pedagang yang menggunakan pertokoan di bagian depan itu dan untuk perbaikan dilakukan secara swadaya. Lalu untuk kios di dalam areal pasar umum, menurutnya masih melakukan pendataan dan sosialisasi.

Pemerintah, menurutnya, akan mengikuti keinginan para pedagang pasar. “Sudah beberapa kali kami mengadakan sosialisasi. Kami mendata juga tingkat kerusakan, mana yang perlu direhab dan tingkat kerusakan,” terang mantan Camat Negara ini.

Baca juga:  Olah TKP Kebakaran Pasar Anyar Sari Tunggu Ini

Dari pendataan awal, nilai untuk perbaikan itu beragam. Pasar Umum Negara memang satu-satunya pasar tradisional yang belum tersentuh revitalisasi. Dengan jumlah pedagang hingga 500-an lebih menurutnya perlu waktu dan sosialisasi agar sama-sama terakomodir. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *