Wisatawan Tiongkok. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wabah corona di Wuhan, China dikhawatirkan berimplikasi pada kedatangan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu ke Bali. Terlebih, saat ini Pemerintah China sudah mengeluarkan surat resmi terkait penghentian sementara pergerakan warga dari China ke luar hingga pengumuman lebih lanjut. Demikian dikemukakan pengamat pariwisata Eddy Sunyoto, Jumat (24/1).

Menurut Eddy yang juga praktisi pariwisata, khusus wisatawan Tiongkok ini, pengumuman resmi ini baru dikeluarkan hari ini. “Saya baru mendapatkan info dari teman-teman di China bahwa ada surat resmi yang dikeluarkan yang berisi penghentian sementara bagi para travel agent dan operator tour untuk menjual paket ke luar negeri,” ujarnya.

Baca juga:  Presiden Kunker ke Bali, Hadiri GPDRR hingga Bagi Bansos

Ia yang baru pulang dari Hainan mengatakan bahwa Kota Wuhan kini diisolasi. Warganya dilarang bepergian untuk mencegah meluasnya wabah Corona.

Terkait hal ini, ia pun menilai bahwa kondisi ini akan berimplikasi pada pariwisata Bali. Terlebih, kedatangan wisatawan China jumlahnya relatif besar. “Paling tidak dalam 10 hari ke depan ini akan berdampak pada kedatangan wisatawan China ke Bali. Momen Imlek juga akan habis,” sebutnya.

Baca juga:  Korban Tertimbun Longsor di Trunyan Berhasil Dievakuasi

Ia pun berharap jangan sampai wabah itu sampai ke Bali. Untuk itu, pengawasan wisatawan dari Bandara dan pintu kedatangan lainnya harus diperketat.

Sebab, jika sampai masuk ke Bali, akan berbahaya bagi sektor pariwisata. “Pemerintah harus tegas mencegahnya, terutama di tempat-tempat masuk wisatawan, baik pelabuhan udara maupun laut,” sarannya.

Dikutip dari Kantor Berita Antara penyebaran virus telah menewaskan 25 orang dan menginfeksi 800 lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (23/1), menyatakan virus corona tipe baru sebagai keadaan darurat bagi China tetapi menegaskan virus itu bukanlah masalah internasional.

Baca juga:  Erupsi Efusif Gunung Agung Masih Berlangsung, Dominan Uap Air

Otoritas kesehatan khawatir tingkat infeksi bisa meningkat selama Tahun Baru Imlek, saat ratusan juta warga China bepergian di dalam dan luar negeri selama libur sepekan, yang dimulai pada Jumat. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *