Peternak babi di Tabanan masih waswas akan dugaan virus ASF yang mewabah di Penebel. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Peternak babi di Kabupaten Tabanan masih resah atas dugaan virus ASF, pascamatinya puluhan babi di Kecamatan Penebel, belum lama ini. Apalagi hasil uji sampel darah babi yang dikirim Balai Besar Veteriner (BBVET) ke Medan belum turun.

Peternak pun mengalami kerugian. Oleh karena khawatir, mereka yang memiliki 2-4 ekor babi langsung menjual ke pasaran dengan harga murah. Padahal warga semestinya bisa meraup keuntungan menjelang hari raya Galungan nanti.

Baca juga:  Perubahan Klasifikasi, ODP di Tabanan dari 525 Jadi 90 Orang

Kondisi itulah yang membuat peternak menyayangkan reaksi pemerintah yang terkesan lamban. Mengingat virus ASF muncul pertama kali di Medan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota seharusnya tanggap dan siap siaga, sebab Bali banyak dikunjungi wisatawan yang tentunya menjadi salah satu faktor penyebaran virus ini.

“Seakan tidak ada perhatian serius dari pemerintah. Semua terkesan menunggu, tidak proaktif. Di Bali, babi tidak ada masuk, yang ada justru keluar dikirim ke Surabaya dan Jakarta,” ucap I Gusti Winiantara, peternak asal Gubug, Tabanan, Minggu (26/1).

Baca juga:  Antarkan Leluhur ke Surga, Desa Bongan Gede Gelar "Mesuryak"

Sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus yang diduga ASF ini juga belum sepenuhnya menyasar seluruh peternak. Terbukti, masih ada oknum warga atau peternak yang membuang bangkai babi ke sungai.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Wayan Suamba mengaku sudah bersurat kepada Camat Penebel, Puskeswan dan Kepala Desa untuk meneruskan kepada warga/peternak agar babi yang mati tidak dibuang ke sungai melainkan dikubur.

Baca juga:  Dari Belasan Ribu Terdaftar, Baru 5.356 Penerima di Tabanan yang Terima BST

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian I Nyoman Budana menyatakan akan berkoordinasi dengan provinsi terkait disinfektan. Menurutnya, disinfektan yang dibagikan tahun 2019 adalah pengadaan tahun 2018 sebanyak 24 liter dari APBD. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *