TABANAN, BALIPOST.com – Hingga saat ini belum diketahui jelas penyebab puluhan ekor ternak babi yang mati mendadak di Desa Jegu, Kecamatan Penebel. Kekhawatiran pun bermunculan di kalangan peternak di Tabanan.
Pasalnya, kasus serupa juga ditemukan di beberapa desa lainnya. Seperti di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Desa Cepaka dan Desa Kaba Kaba kecamatan Kediri, Desa Buahan Tabanan, Desa Kukuh Marga dan Desa Tegal Mengkeb Selemadeg Timur.
Perbekel Cepaka Drs. I Ketut Tedja, M.Si. saat dikonfirmasi Minggu (26/1) membenarkan adanya babi mati mendadak di desanya. Setidaknya selama dua pekan terakhir sekitar 25 ekor babi yang mati mendadak. ”Sampai saat ini kami terus melakukan pendataan. Karena hampir tiap hari ada yang mati, rata-rata sehari ada 2-4 ekor,” ucapnya.
Perbekel Rejasa I Gede Wayan Wiarsa mengatakan sejak awal Januari total sudah ada lebih dari 50 ekor babi mati mendadak. Gejalanya hampir sama, babi tidak mau makan dan muncul warna merah di tubuh babi. Begitu gejala muncul, selang lima hari babi langsung mati. (Puspawati/balipost)