SINGARAJA, BALIPOST.com – Merebaknya dugaan sejumlah babi mati karena terjangkit virus African Swine Fever (ASF) membuat Dinas Pertanian Buleleng melakukan antisipasi. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Distan, Made Suparma, Minggu (26/1) mengatakan pihaknya sudah mengerahkan Dokter Hewan dan PPL untuk mengawasi aktivitas peternakan babi.
Ia menyebutkan pengawasan fokus pada pengolahan makanan babi dari sisa makanan bekas wisatawan asing di restoran maupun hotel. Sejauh ini, peternakan yang dikategorikan beaar ada di Desa Bila, Kubutambahan.
Pihaknya dan tim dari Provinsi Bali sudah melakukan pengecekkan. Daerah yang disasar adalah Kecamatan Banjar dan Gerokgak yang merupakan kawasan wisata. “Hasilnya, tidak terlalu banyak yang mengambil sisa makanan dari restoran dan hotel untuk pakan babi,” ujarnya.
Menurutnya, belum ditemukan babi yang terjangkit ASF di Buleleng. Meski demikian, ia mengakui Buleleng rawan terjangkit virus ini karena peternak mendatangkan babi dari daerah lain. “Kami sarankan jangan dulu menambah babi dari luar,” paparnya. (Mudiarta/balipost)