Ilustrasi. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seiring bertambahnya usia, sendi di tubuh akan mengalami kemunduran, baik secara fungsi maupun struktur. Bila tidak ditangani sejak dini, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri, bengkak, kaku, dan sakit saat bergerak.

Dalam jangka panjang, Anda bisa menderita radang sendi. Sayangnya, gejala awal radang sendi sering diabaikan.

Radang sendi atau osteoartritis, dikutip dari www.klikdokter.com adalah penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan sendi. Penyakit ini terjadi akibat proses pelemahan dan disintegrasi tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi.

Pada penderita osteoartritis, fungsi sendi sangat berkurang dan mengalami kerusakan struktur. Salah satu sendi yang paling sering mengalami kerusakan adalah sendi lutut. Sendi lutut bersama dengan panggul dan mata kaki menerima sebagian besar dari beban tubuh sehingga menjadi rentan terhadap kerusakan.

Kerusakan yang terjadi biasanya melibatkan bantalan sendi dan juga tulang rawan, terutama pada orang-orang yang memiliki berat badan yang berlebih. Semakin berat beban tubuh seseorang, maka beban yang diterima oleh sendi-sendi juga akan semakin banyak. Hal inilah yang menjadi awal dari terjadinya osteoartritis.

Baca juga:  Lakukan Aksi Bakar-bakaran, Perempuan Rusia Diamankan Satpol PP

Kondisi ini biasanya menyerang wanita dan pria di usia 40-50 tahun. Meski demikian, orang dengan usia lebih muda dapat pula terkena masalah ini. Salah satu faktor pencetusnya adalah trauma akibat cedera.

Agar Anda dapat mencegah kerusakan sendi sedini mungkin, perlu diperhatikan gejala-gejala awal dari osteoartritis, seperti :

  1. Kaku Sendi di Pagi Hari

Sendi dilumasi oleh cairan sendi yang disebut sinovial. Namun, seiring bertambahnya usia, cairan sendi ini bisa mengalami penurunan dari segi produksi dan kualitasnya. Akibatnya, keluhan sendi menjadi kaku dapat terjadi, terutama saat bangun di pagi hari.

Saat tidur, sendi tidak bergerak. Hal ini membuat distribusi cairan menjadi tidak merata di seluruh sendi. Akibatnya, saat pagi hari Anda bangun, sendi akan menjadi kaku dan sulit digerakan selama beberapa menit saja.

Baca juga:  Bali Kembali Laporkan Penambahan, Ini Dua Daerah Tambah Korban Jiwa COVID-19

2. Nyeri Sendi

Salah satu gejala osteoartritis adalah nyeri sendi. Memang tidak semua nyeri sendi merupakan osteoartritis. Tapi, jika Anda mengalami nyeri sendi yang semakin dirasa saat banyak beraktivitas, mungkin saja ini awal dari gejala osteoartritis.

Contohnya pada lutut. Sering kali, nyeri sendi lutut semakin menjadi saat melakukan aktivitas, seperti menuruni anak tangga dan saat posisi jongkok.

3. Hilangnya Kelenturan

Orang-orang pada tahap awal radang sendi mungkin mengalami kesulitan saat memindahkan bagian tubuh tertentu. Kekakuan dan nyeri sendi dapat menyebabkan hilangnya kelenturan, yang juga disebut rentang gerak.

Rentang gerak adalah sejauh mana Anda bisa menggerakkan sendi dalam pola normal. Ketika menderita radang sendi, Anda mungkin tidak bisa menekuk lutut sebebas sebelumnya. Kehilangan fleksibilitas ini biasanya terjadi secara bertahap.

Baca juga:  Mati Mendadak, Ratusan Ayam di Nusa Penida Negatif Flu Burung

Pencegahan Radang Sendi

Setelah mengetahui faktor risiko dan gejala awal osteoartritis, langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah memulai pencegahannya. Misalnya, Anda saat ini memiliki risiko karena berat badan yang berlebih, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi berat badan hingga mencapai bobot ideal.

Selain mengurangi berat badan, penguatan otot juga perlu dilakukan. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi beban sendi.

Hal yang tak kalah penting, pemenuhan nutrisi untuk kesehatan sendi juga harus dilakukan. Zat seperti glucosamine, chondroitin, MSM, dan omega-3 sangat penting dalam menjaga kesehatan sendi.

Kalau nutrisi di atas sulit diperoleh melalui asupan makanan, Anda bisa memenuhinya dengan konsumsi suplemen.

Itulah tiga gejala awal radang sendi. Agar hal ini tidak terjadi, hindari berat badan berlebih, melatih otot, serta memastikan nutrisi sendi terpenuhi. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *