Rencana pembangunan jalan trans Jawa yang menyambung hingga Bali membuat publik bereaksi keras. Meski perencanaan secara detail belum dipaparkan khususnya mengenai ada tidaknya pembangunan jembatan, namun masyarakat sudah kembali dibayangi wacana pembangunan jembatan Jawa-Bali yang dulu sempat mengemuka.
Di akun Facebook @balipost, sebagian besar netizen secara tegas menolak pembangunan jembatan Jawa-Bali. Mereka khawatir keberadaan jembatan akan membawa dampak buruk terhadap kondisi sosial, budaya dan keamanan Bali. Berikut beberapa komentar netizen.
*****
Bidi Sastra
Secara pribadi saya tidak setuju dengan adanya jembatan penghubung antara Pulau Bali dan Pulau Jawa, mengingat selain merusak lingkungan juga akan mengganggu aspek sosial, budaya dan keamanan.
Ricky Maringan
Saya orang Jakarta, 20 tahun menetap di Bali, menolak penuh. Nanti pasukan ormas radikal datang lewat jembatan.
Agus Dwi Pranajaya
Batara leluhur Dang Hyang Sidhimantra menggoreskan tongkatnya di Segara Rupek yang sekarang menjadi Selat Bali tentu ada dasar pemikiran yang dalam kenapa Jawa dan Bali harus dipisahkan. Ada baiknya kita semua mulat sarira mengenai hal ini.
Sujana
Menurut saya, jika ada jalan tol yang menghubungkan Jawa-Bali akan muncul masalah baru di antaranya jalan di Bali terutama pusat kota atau pariwisata akan tambah macet, kriminalitas kemungkinan akan meningkat. Cukup buatkan jalan tol dari Gilimanuk ke wilayah Denpasar.
Komang Nova Diatmika
Saya sebagai masyarakat Bali menolak dengan tegas, karena jika terealisasi pasti akan ada urbanisasi besar-besaran ke Bali yang mana bisa mengikis kearifan lokal Bali, tradisi-budaya Bali. Mari hormati kearifan lokal masing-masing, apalagi Bali daerah di Indonesia dengan budaya tersendiri.
Ikah Dihardjo
Saya orang Jawa Timur tinggal di Bali sudah lama juga. Sangat tidak setuju adanya jembatan Jawa-Bali karena akan berakibat buruk terhadap Bali. Jadi, biarkan apa adanya seperti keadaan sekarang ini.
Yudiardana
Saya yang asal Jawa juga menolak tegas Bali dihubungkan dengan Jawa. Selain menambah macet, masuknya kriminal dan juga penyelundupan akan leluasa masuk ke Bali. Bali sudah nyaman seperti ini, jangan samakan Bali dengan Jakarta.
Eddy Soeprapto
Saya saja orang Jawa tidak setuju. Pulau Jawa harus perbaiki dulu keamanan. Kalau sudah lebih baik dari Bali, bolehlah disambung.
Agus Hendriyana
Kurang setuju. Saya penikmat kapal penyeberangan, lebih syahdu menikmati alunan gelombang laut.
Cakri Komang
Belum ada jembatan saja Bali sering macet saat musim liburan karena wisatawan dari Jawa banyak yang datang pakai mobil, apalagi nanti setelah ada jembatan.
Sumita Yasa
Mari tolak, Bali tidak perlu ada jembatan penghubung dengan daerah luar Bali. Lebih baik jalan tol lingkar mengelilingi Bali biar koneksi transportasi lebih aman dan lebih lancar serta secara ekonomi lebih menguntungkan daerah Bali sendiri.
Putu Sumariasa
Lebih baik tol antarkabupaten yang dibangun.
Kris Gomulja
Mending Bali dibikinkan jembatan antarpulau mereka. Seperti Nusa Penida dan sekitarnya. Kalau dihubungkan tol trans Jawa, mungkin saya juga tidak setuju, walaupun saya suka liburan ke Bali dari Surabaya.
Made Pinda
Mungkin Bali akan lebih macet karena kendaraan mudah menyeberang. Saya paham, plus-minus pasti ada.
Kadek Enny Harrington
Harus ditolak. Mendingan dibangun tol saja dari Gilimanuk ke Denpasar atau kereta api biar tidak macet jurusan Denpasar-Gilimanuk.
Rosid Abdullah
Saya sangat setuju kalau ada tol trans Jawa-Bali.
Bimantara Putra
Cukup tol laut saja Jawa, Bali dan Lombok.
saya menolak pembuatan jlan tol jawa-bali ini bisa merusak budaya dan keamanan bali sendiri, lewat laut saja sudah ada teroris masuk, dan menghancurkan bali apalagi ada jalan tol, dan yag dak kalah penting budaya hindhu jgn sampai hilang. I LOVE HINDHU I LOVE BALI