GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah guyuran hujan, ribuan krama antusias mengikuti prosesi palebon untuk almarhum Ida Pedanda Nyoman Temuku pada Senin (27/1). Prosesi palebon dilaksanakan pada pebasmian yang mengambil lokasi di halaman Museum Gubuk Derita Gua Hantu, Griya Cebang Guru Kesuma di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan.
Menantu almarhum Ida Ayu Diah Kencana Dewi menerangkan prosesi palebon untuk almarhum sudah dilaksanakan sejak Minggu tengah malam, hingga Senin dinihari, yakni melaksanakan uapcara nunas toya panembak. Pukul 00.00 Wita, kami sekeluarga melaksanakan upacara nunas toya penembak, kemudian dilanjutkan dengan ngeliwet gender sesuru dan metetangi, seperti membuat bubur dipersembahkan untuk ratu (almarhum, red),” jelasnya.
Sementara itu untuk persiapan prosesi palebon sudah dimulai sektiar pukul 23.30 Wita. Memasuki pukul 12.00 Wita lewat, prosesi palebon pun dimulai.
Jenazah almarhum penemu Wariga Belog ini lantas diusung secara bergantian oleh keluarga, ratusan sisya, hingga warga setempat. Proses pengusungan jenazah menuju areal pebasmian yang jaraknya sekitar 40 meter ini, menarik perhatian seluruh krama yang hadir.
Setiba di lokasi, jenazah almarhum diusung dengan memutari pebasmian sebanyak tiga kali. Hingga secara bertahap, jenazah almarhum diletakkan pada lembu putih pada areal pebasmian tersebut.
Selanjutnya prosesi palebon dipuput oleh Ida Pedanda Gde Nyoman Manuaba. Dayu Diah mengatakan lokasi pebasmian yang mengambil tempat di halaman Museum Gubuk Derita Gua Hantu ini memang sudah disiapkan almarhum sendiri semasa hidup.
Ditambahkan selain membuat museum khusus untuk mempelajari Wariga Belog, di tempat ini memang sengaja dibuat untuk prosesi palebon almarhum. “Dulu memang almarhum berpesan untuk prosesi palebon dengan mengambil tempat pebasmian disini, ya sekarang kami melaksanakan itu,” jelasnya.
Usai prosesi palebon dilaksanakan upacara penyupitan pengiriman lan mepenyawan. Hingga dilanjutkan dengan prosesi nganyut ke Pantai Masceti. “Selanjutnya kita laksanakan prosesi nganyut ke Pantai Masceti,” tandasnya.
Ida Pedanda Nyoman Temuku yang merupakan penemu Wariga Belog, telah lebar di RSUP Sanglah pada Selasa 17 Desember 2019. Sebelum meninggal, Sulinggih berusia 72 tahun ini diketahui mengalami sesak nafas akibat penyempitan jantung.
Almarhum pun sempat dilarikan ke Puskesmas Payangan lantas dirujuk ke RSUP Sanglah. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di RS Sanglah sekitar pukul 21.00 Wita. (Manik Astajaya/balipost)