DENPASAR, BALIPOST.com – Pascaviral pidato tokoh Hindu Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III terkait keberadaan Brahmana dan Surya, Senator Arya Wedakarna (AWK) benar–benar secara ksatria hadir di Geria Sanur Pejeng, Tampaksiring, memenuhi undangan dari Ida Pedanda Nabe Gede Wayahan Bun. Saat itu ada melaksanakan Karya Manusa Yadnya untuk putra–putrinya, yakni Ida Bagus Wedaka Mahendra dan Ida Ayu Wedastuti.

Dalam kesempatan itu juga hadir panglingsir puri di Bali, di antaranya Ida Dalem Semaraputra, Cokorda Nindia, Ida Dalem Agra Pemayun, serta tokoh Brahmana dari berbagai wilayah. Shri Arya Wedakarna didaulat oleh Ida Pedanda untuk memberikan sambutan kehormatan di hadapan para undangan.

Baca juga:  Pertemuan Wantimpres dan The Sukarno Center di Kompleks Istana

Apresiasi pun diberikan kepada keluarga Geria Sanur Pejeng yang secara historis merupakan Geria Pingit dengan 10 generasi kesulinggihan tanpa terputus sejak zaman leluhur. Kini dengan adanya sosok Ida Pedanda Nabe Gede Wayahan Bun, Geria Sanur Pejeng semakin harum di mata masyarakat, termasuk kalangan ksatria.

‘’Secara pribadi, hubungan tiang dengan Ida Pedanda Gde Wayahan Bun sangat dekat. Beliaulah yang selama ini menuntun tiang. Beliau yang melaspas The Sukarno Center Tampaksiring pada 2011 dan mengupacarai ngabennya Bung Karno (Nilapati) pada 10 November 2011 di Istana Mancawarna Tampaksiring yang dihadiri A.A. Puspayoga (Wagub Bali saat itu). Beliau pula yang meng-abhiseka Sukmawati Soekarno dengan gelar Niskala Ratu Tribhuwana Uttungga Dewi pada 11 November 2011 (11-11-11) di Merajan Geria ini,” ungkap Gusti Wedakarna yang juga Panglingsir Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori (PANDBTK). (Adv/balipost)

Baca juga:  Sekda Karangasem Minta ASN Tingkatkan Profesionalisme dan Netralitas Pilkada
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *