TABANAN, BALIPOST.com – Ribuan umat Hindu di Tabanan, Rabu (29/1) ini dipastikan akan mengikuti salah satu rangakaian Karya Agung Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukau, yakni melasti. Uniknya, meski menempuh jarak yang cukup jauh, perjalanan menuju Pura Tanah Lot tidak menggunakan kendaraan, melainkan berjalan kaki.
Prosesi melasti ini bukan saja diikuti krama pangempon Pura Luhur Batukau, melainkan juga beberapa desa yang mengempon beberapa pura yang termasuk dalam jajar kemiri Pura Luhur Batukau. Pura yang termasuk dalam jajar kemiri ini, yakni Pura Luhur Puncak Kedaton, Pura Luhur Puncaksari, Pura Tamba Waras, Pura Batu Salahan, Pura Pucak Petali dan Pura Luhur Besikalung.
Waktu yang ditempuh dalam melasti ini selama empat hari tiga malam. Sepanjang perjalanan, beberapa kali akan dilakukan simpang (singgah) serta marerepan (nginap).
Untuk menginap dilakukan di Pura Puseh Tabanan selama dua malam. Sedangkan satu malam lagi di Pura Bale Agung Tengkudak.
Bendesa Adat Wongaya Gede I Ketut Sucipto mengatakan kegiatan melasti ke Tanah Lot terakhir dilakukan pada 1993 lalu. Saat itu di Pura Batukau digelar Karya Agung Mamungkah. Terkiat kapan waktu melasti, semua tergantung pawisik Ida Bhatara. (Asmara Putera/balipost)