Bangkai babi yang dibuang oknum warga/peternak tersangkut di Sungai Yeh Penet, Desa Cepaka. (BP/ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Masih ada oknum warga/peternak yang membuang bangkai babi di aliran Sungai Yeh Penet. Alhasil, Desa Cepaka, Kecamatan Marga, yang menjadi lintasan dari sungai Yeh Penet mendapat imbas. Bangkai babi yang membusuk tersangkut di sungai.

“Ada lima ekor yang nyangkut di sungai kami, entah dari mana asalnya. Kenapa masih terus ada saja yang membuang bangkai babi di sungai. Ini yang kami sesalkan, seakan pengawasan dari pemerintah sangat kurang,” terang Perbekel Cepaka Drs. I Ketut Tedja, M.Si., Rabu (29/1).

Baca juga:  Kumulatif Transmisi Lokal di Bali Hampir Capai 60 Persen, Ini 3 Besarnya

Sebelumnya, warga di Desa Cepaka sudah mengevakuasi bangkai babi yang bukan milik warga Cepaka. “Karena banyak dapat komplin dari warga dan vila, terpaksa kami angkat. Kalau tidak diangkat dikhawatirkan menjadi penyakit dan cemarkan lingkungan,” ungkapnya.

Kabid Peternakan I Wayan Suamba saat dimintai konfirmasinya terkait bangkai babi itu, menyatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu ke lokasi. Setelah itu baru dilakukan tindakan selanjutnya.

Baca juga:  Lonjakan Kasus COVID-19 Landa Buleleng, PTM Dihentikan dan Pembuatan Ogoh-ogoh Ditunda!

Sementara itu, menyusul kematian puluhan ekor babi milik warga dalam satu banjar di Kecamatan Marga, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan melalui Balai Veteriner Denpasar kembali mengambil sampel darah babi di Desa Cau Belayu.

Sampel darah diambil dari babi yang masih sehat. “Petugasnya dari Balai Veteriner Denpasar, difasilitasi oleh Dinas Pertanian Tabanan,“ jelas Perbekel Desa Cau Belayu I Putu Eka Jayantara. (Dewi Puspawati/balipost)

Baca juga:  Terdampak Pandemi, PMI Asal Marga Kini Bertani Gondo
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *