DENPASAR, BALIPOST.com – Bali melahirkan banyak tokoh yang berkiprah di tingkat nasional. Bahkan ada dua orang dengan nama yang mirip yakni sama-sama bernama I Gede Pasek Suardika.
Masyarakat Bali mungkin lebih akrab dengan I Gede Pasek Suardhika (GPS) yang kini menjabat Sekjen Partai Hanura. Satu lagi nama I Gede Pasek Suardika adalah putra kelahiran Bungkulan Singaraja yang kini menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Nama Lengkapnya Dr. I Gede Pasek Suardika, MSc.
‘’Memang masyarakat sering bingung dan salah kira. Kemarin saat nama saya diberitakan di media menjadi Irjen Kemenhub, malah pak GPS yang katanya banyak mendapatkan ucapan selamat melalui WA,’’ kata Pasek Suardika sambil tertawa saat dihubungi via telepon Kamis (30/1).
Pengalaman lainnya soal salah orang pernah dialami saat Pasek Suardika menjalani promosi Doktor di Universitas Tarumanegara. ‘’Saat itu nama GPS sedang moncer di tingkat nasional terkait memanasnya situasi politik di Demokrat. Nah, saya yang promosi doktor di Universitas Tarumanegara jadi banyak mendapat kiriman karangan bunga ucapan selamat dari tokoh-tokoh nasional,’’ kata alumni SMA 2 Singaraja ini.
Menurut lulusan ALL tahun 1988 ini, satu hal yang sering digunakan untuk membedakan dirinya dengan GPS adalah gelar Doktor di depan dan MSc di belakang nama. “Jadi misalnya saat saya menuliskan nama di buku saat medana punia di Pura di Bali, saya selalu mencantumkan Dr dan MSc di nama. Bukan untuk pamer tetapi agar bisa dibedakan. Selain itu besaran dana punia saya kan terbatas, mungkin tidak sebanyak pak GPS,” kelakar putra Bali yang pernah menjabat Direktur Keselamatan dan Pelayanan DAMRI ini.
Memiliki nama sama dan sering membuat bingung masyarakat menurut Pasek Suardika ada positif ada negatifnya. Tetapi semua itu dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja.
Yang terpenting keduanya adalah putra kelahiran Bali yang bisa berkiprah di tingkat nasional.
Dr. Gede Pasek Suardika MSC., lahir di Singaraja tanggal 17 Agustus 1963. Pada Awal karir nya menjabat sebagai Kasubag Pengembangan Program Dirjen Perhubungan darat (1993), Kasubdit Manajemen Keselamatan (2005), Direktur Keselamatan Transportasi Darat (2014), Direksi Perum Damri (2015), Pengadministrasian Umum (2016), Kepala Biro Perencanaan (2017), hingga akhirnya menjabat Staf Ahli Menteri Perhubungan bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan.
Memiliki latar belakang pendidikan Pascasarjana di University of Leeds dengan jurusan Transportasi (1988) dan Gelar doctor di Universitas Tarumanegara dengan jurusan Teknik Sipil (2013). Penghargaan yang pernah diperoleh yaitu Satya Lancana Karya Satya 10 Tahun (2000), Satya Lancana Karya Satya 20 Tahun (2009). (Nyoman Winata/balipost)