Odalan di Tanah Lot
Pemangku sedang memberikan tirta pada umat usai persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot.(BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wabah virus Corona yang bermula dari Wuhan, Tiongkok menyebabkan ditutupnya akses penerbangan ke Tiongkok. Kondisi ini pun menyebabkan terjadinya penurunan jumlah wisatawan Tiongkok ke Bali.

Untuk mencegah penyebaran virus itu di Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali akan menggelar kegiatan muspa bersama di Pura Tanah Kilap, Denpasar, Jumat (31/1). Persembahyangan bersama yang melibatkan kalangan industri pariwisata di Bali ini untuk memohon agar wabah virus corona cepat selesai dan jangan sampai ada yang tertular di Bali.

Baca juga:  Perempuan Pengungsi Gunung Agung Isi Waktu dengan Buat Produk Upacara Keagamaan

“Kita nunas ica mangda Bali selamat rahayu dan semoga musibah (wabah virus corona, red) cepat dapat teratasi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa di Kantor Bali Tourism Board, Kamis (30/1).

Menurut Astawa, pariwisata Bali sangat terdampak dengan kebijakan isolasi Pemerintah Tiongkok untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Baik biro perjalanan wisata, hotel, restoran, guide, transportasi, maupun masyarakat yang menjual souvenir di destinasi.

Baca juga:  Galungan, Tiga Rumah dan Dapur di Karangasem Ludes Terbakar

Mengingat, kunjungan wisatawan Tiongkok pernah berada di peringkat I pada tahun 2018 dan tahun lalu berada di peringkat II dengan jumlah 1.185.519 atau menyumbang hampir 20 persen kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Saat libur Imlek, ada hampir 10 ribu wisatawan Tiongkok yang membatalkan kunjungannya ke Pulau Dewata.

Pihaknya mengimbau kalangan industri pariwisata tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai imbas penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali. Kendati demikian, imbauan itu tidak bersifat memaksa.

Baca juga:  Terinfeksi Dari Ibu, Anak Usia Satu Tahun Positif Covid-19

Namun, disesuaikan dengan kondisi industri pariwisata itu sendiri. “Kalau memang mereka itu sudah tidak punya uang, masak kita paksa. Ini kan juga tidak masuk akal. Makanya cepat-cepat kita cegah supaya cepat normal kembali. Mungkin dengan pengaturan gimana lah caranya manajemen supaya jangan sampai PHK,” jelasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *