Ilustrasi. (BP/tomik)

Dugaan kecurangan oknum petugas SPBU di Ubud saat melayani pembelian BBM bukanlah kasus luar biasa. Masalah seperti ini sudah lazim di berbagai daerah. Ironisnya, belum juga ada efek jera sehingga kecurangan terulang.

Banyak konsumen yang telah dirugikan terpaksa diam. Mereka sudah menganggap slogan pelayanan Pertamina “mulai dari nol” hanya lip service, manis diucapkan tetapi implementasinya dipertanyakan. Sungguh sangat disayangkan, akibat kecurangan petugas di satu SPBU, nama baik penyedia layanan bahkan Pertamina tercoreng.

Dari sisi bisnis sebenarnya ini sangat merugikan. Maka dari itu, sebagian besar netizen di akun Facebook @balipost menunggu adanya sanksi tegas bagi oknum petugas maupun SPBU nakal. Sekali lagi, demi memberikan efek jera pada pelaku. Netizen berharap pembenahan demi peningkatan kualitas pelayanan konsumen dilakukan di semua aspek. Tidak saja oleh pengelola layanan, tetapi juga oleh pemerintah beserta instansi penegak hukum.

Baca juga:  Tindak Lanjut Pergub Plastik

I Nyoman Susila

Pemilik mestinya bertanggung jawab. Memang ada SPBU oknumnya curang. Cepat atau lambat pasti akan sepi. Owner mestinya bisa membaca hal ini kecuali memang terjadi pembiaran. Printer rusaklah, disuruh terlalu maju kalau pakai mobil, diajak ngobrol, itu sudah biasa. Owner harus peduli dengan hal seperti ini.

Dewa Sadia

Tidak hanya di sana, rata-rata seperti itu. Selisih kekurangan kalau beli Rp30 ribu ke atas antara Rp3 ribu sampai Rp7 ribu. Tapi banyak orang tidak mempermasalahkan. Ikhlas, tapi tetap percaya dengan hukum karma. Namun yang lagi apes, tetap proses hukum buat pembelajaran bagi yang lain.

Wayan Astina

Baguslah ini polisi yang bertindak karena sudah merupakan kasus nyeleneh. Mungkin bukan ini saja yang sudah dirugikan. Semoga jadi pelajaran untuk pegawai SPBU lainnya agar tidak meniru yang seperti ini.

Baca juga:  SPBU Meledak, Tewaskan 30 Orang dan Lukai Seratus Orang

Anggara Giri

Hanya saran, seharusnya semua Pertamina ada khusus pengisian self service, meskipun ribet mengisi sendiri tapi meminimalisir kecurangan dari si pegawai SPBU. Ini juga bisa mengirit jumlah staf.

Ketut Dirga

Kasihan juga. Mungkin karena gaji yang kurang mendukung untuk uang dapur, akhirnya sedikit curang. Semoga badai cepat berlalu.

Cika Riska

Kalau tidak kepepet banget, tidak akan beli di situ. Sebenarnya sudah tahu dari lama, tapi malas bersuara. Baguslah kalau sudah diproses.

Darma Cenixs

Pembohongan masyarakat ini harus ditindak tegas biar ada efek jera. Kalau semua SPBU begini kasihan masyarakatnya. Kalau tidak diproses, sama dong dengan melindungi penipu masyarakat.

Yus Arimbawa

Harus ada pengawasan dan penindakan yang tegas dari pihak berwenang. Banyak oknum SPBU yang ‘’bermain’’.

Katsu Yama

Yang saya herankan, kok bisa tidak kena pasal, itu kan sudah termasuk penipuan. Kalau tidak kena pasal, pasti akan berulang kali ada yang seperti ini, karena merasa toh juga kalau ketahuan tidak bakal dipenjara.

Baca juga:  Mahasiswa di Mataram Beri "Deadline" Pemerintah Seminggu

Ketut Santosa

Bagi pemilik pom bensin, tolong cek pegawainya tiap hari bagaimana mereka melayani pelanggan.

Dewa Juli Purwanta

Lapor saja di call center. Masak pemilik tidak mau tanggap. Kalau sudah ketahuan akan jadi sepi. Mari kasih pelajaran.

Ady Jaya Kusuma

Pasti sudah lama dilakukan. Proses hukum! Ini penipuan. Sudah banyak pasti yang kena tapi tidak sadar. Ini ada bukti dan saksi, harus dituntut ini.

Tut Fickar

Angin yang keluar bukan bensin.

Shvetaketu

Tangkap dan sanksi buat pompa bensin yang bersangkutan.

Krisna Ananta

Makanya bilang full tank. Setelah penuh bareng lihat meteran dan total harga, bayar deh.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *