Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sangat menjanjikan di Bali. Banyak bermunculan brand-brand kuliner menyajikan experience kuliner unik yang menarik minat para pecinta kuliner di Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sangat menjanjikan di Bali. Banyak bermunculan brand-brand kuliner menyajikan experience kuliner unik yang menarik minat para pecinta kuliner di Bali. Tantangan dihadapi oleh para pelaku bisnis ini di tengah tingginya persaingan dan tren makanan yang terus berkembang setiap waktu.

Melihat kondisi ini, BPR Lestari Bali (member of Lestari Group) mencoba menghadirkan sebuah media bagi para pelaku bisnis kuliner di Bali untuk saling sharing knowledge dan experience dalam hal mengelola dan mengembangkan bisnisnya. “Banyak pelaku bisnis kuliner di Bali yang menjadi merchant kami dalam Apps LestariDiskon. Kami ingin agar bisnis para merchant ini tumbuh.”

Baca juga:  Bulan Gizi Nasional, Lestari Group Salurkan 5,5 Ton Beras

“Selain mempromosikan mereka lewat Apps LestariDiskon, kami merasa perlu untuk menyediakan media bagi mereka untuk saling sharing untuk meningkatkan bisnisnya melalui event Lestari Entrepreneur Club,” ungkap Wisnu Merthayoga, Marcomm Manager BPR Lestari Bali.

Lestari Entrepreneur Club yang diadakan pada Kamis (29/1) ini mengangkat tema “Restopreneur : Pursue Your Own Restaurant Business” dengan menghadirkan narasumber yakni Bapak Kauten Jehnsen (Owner Café Folie & Folie Kitchen), Sashy (Food & Travel Blogger @sashylittlekitchen) dan didampingi Arif Rahman (Editor Majalah M&I) selaku moderator.

Baca juga:  Luncurkan Fitur Order From Home, BPR Lestari Bantu UMKM Jualan Lewat Aplikasi LestariDiskon

Dalam acara yang diadakan di Kembali Innovation Hub ini, Bapak Kauten menyampaikan bahwa bisnis kuliner harus menjaga brand dengan baik. Jangan turunkan kualitas yang akan menurunkan brand hanya demi profit. “Selain itu usaha kuliner tentu bersinggungan dengan vendor atau supplier. Ketika supplier menaikkan harga, jangan kita ikut menaikkan harga atau menurunkan kualitas. Salah satu tekniknya lebih baik kita menghilangkan menu itu untuk sementara,” ungkap Kauten.

Baca juga:  Dari Jenazah Wanita Mengapung di Pantai Sanur hingga Tiga Pria NTT Ditangkap

Tren kuliner tentunya berubah-ubah. “Di tahun 2020 ini, beberapa tren masih eksis antara lain minuman boba, tahu dan all you can eat yang harganya terjangkau dan enak, supaya bisa menyasar anak-anak SMA dan Kuliah,” ungkap Sashy.

Saat ini total 2000an merchant yang bergabung dalam Apps LestariDiskon. “Event Lestari Entrepreneur Club ini akan kami selenggarakan rutin setiap bulannya dengan beberapa tema berbeda dan khusus untuk para merchant LestariDiskon. Jadi syarat untuk join pada event adalah menjadi merchant LestariDiskon,” tutup Wisnu.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *