BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli telah menguji sampel air Danau Batur dari beberapa titik, menyusul terjadinya perubahan warna beberapa hari lalu. Hasilnya, perubahan warna air danau disebabkan tingginya kandungan amonia dan phospat pada air danau.
Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli Wayan Sarma, Jumat (31/1), menyatakan, perubahan warna air Danau Batur menjadi hijau secara fisik mulai terlihat pada Senin (27/1) sekitar pukul 09.00 Wita. Perubahan warna terjadi merata hampir di seluruh permukaan danau.
”Kondisi ini jarang terjadi di Danau Batur. Meski berubah warna, tidak tercium bau belerang sebagaimana fenomena yang hampir terjadi setiap tahun, sekitar Juli-September,” ujar Sarma.
Menurutnya, hingga Jumat pagi, warna air Danau Batur belum normal. Namun demikian, kondisi itu tidak menyebabkan kematian atau perubahan perilaku ikan di danau.
Untuk mengantisipasi kerugian yang dialami pembudidaya ikan, Dinas PKP Bangli mengimbau seluruh kelompok pembudidaya ikan di Danau Batur mewaspadai potensi semburan belerang dan overtun (upwelling) masa air pada dasar perairan menuju permuaan.
Potensi itu terutama terjadi saat puncak musim hujan pada Februari dan puncak musim dingin mulai Juni sampai Agustus. Caranya, meminimalisir kegiatan di KJA atau jika mungkin melakukan percepatan panen. (Swasrina/balipost)