TABANAN, BALIPOST.com – Pramugari yang dirawat di BRSU Tabanan karena memiliki riwayat pernah ke Tiongkok akhirnya diperbolehkan pulang pada Rabu (29/1). Meski dibolehkan pulang, ia masih berstatus pasien observasi.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, Jumat (31/1) mengatakan pasien dirujuk ke BRSU Tabanan pada Minggu (26/1) malam. Ia dirujuk karena mengalami deman serta punya riwayat datang dari Tiongkok, yang merupakan salah satu negara terinfeksi virus corona.
Sebagai langkah kewaspadaan pasien dirawat di ruang isolasi dan berstatus pasien observasi. ”Selama tiga hari dirawat, kondisinya membaik. Dan tidak ada infeksi pneumoni. Pasien didiagnosis menderita Bronchitis. Karena tidak ada pneumoni, pasien bukan merupakan suspect infeksi virus corona,” ujar Suratmika.
Meski demikian kondisi pasien tetap diobservasi selama 14 hari. Karena kondisinya membaik setelah tiga hari dan setelah dari pemeriksaan rontgen tidak ada pneumoni, tim memutuskan untuk memulangkan pasien.
Tapi, lanjutnya, dengan catatan akan terus diobservasi sampai masa perkiraan inkubasi virus lewat. ”Masa inkubasi kan 14 hari. Jadi pasien tetap akan diobservasi dari rumah sampai masa inkubasi ini lewat,” ujar Suratmika. (Wira Sanjiwani/balipostpra)