Senderan dan panyengker Pura Bukit Mastapa, jebol setelah hujan lebat seharian pada Kamis (30/1). (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat seharian yang terjadi pada Kamis (30/1), mengakibatkan jebolnya senderan jaba tengah Pura Bukit Mastapa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan. Senderan pura yang menjadi bagian dari Pura Pusat Maha Semaya Ki Mantri Tutuan, Pratisentana Sire Dalem Mengori ini, tak kuat menahan air hujan yang mengalir deras dari dalam areal pura.

Jebolnya senderan itu juga menggerus tembok penyengker pura sepanjang 25 meter. Senderan pada bagian madya mandala dari sisi barat ini jebol sekitar pukul 17.00 Wita saat terjadi hujan lebat hampir di seluruh Bali.

Baca juga:  Publik Australia Marah Penanganan Wabah Omicron

Menurut Perbekel Gunaksa, Ketut Budiarta, senderan tersebut jebol karena debit air yang terlalu besar dari dalam, baik dari utama mandala, madya mandala maupun nista mandala pura setempat, tidak bisa keluar dengan maksimal melalui lubang di sekitar tebing. Lubang keluaran air  terlalu keci sehingga mengakibat longsor. “Bale kulkul dan tangga di sisi barat pura juga retak-retak dan rawan jebol,” katanya.

Dampak bencana ini harus segera ditangani, karena titik longsor ini juga mengancam menggerus sebuah bangunan wantilan yang ada di dekatnya. Pihaknya mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait, baik pengurus pura, Nyama Tutuan, maupun pemerintah daerah, agar segera mendapat penanganan.

Baca juga:  Pemkab akan Sertifikatkan Danau Batur

Ia mengaku cukup kaget dengan kejadian ini, sebab tembok penyengker sepanjang sekitar 25 meter itu baru selesai dibangun pada Desember tahun lalu. Sementara senderan setinggi empat meter di bawahnya dibangun sekitar 15 tahun lalu.  Akibat kejadian ini, kerugian diperkirakan Rp 200 juta.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada saat dihubungi mengaku baru mengetahui dampak hujan lebat ini. Atas kejadian itu, pihaknya langsung menurunkan petugas BPBD untuk mengecek dan memastikan situasi sekitar. Ia berharap tidak terjadi longsoran susulan yang dapat menimbulkan kerugian lebih besar.  (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Belasan Desa di Buleleng Rawan Krisis Air Bersih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *