DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2019, ada 20.000 kunjungan wisatawan Ceko ke Bali. Negara di Eropa Tengah ini juga kedatangan turis dari berbagai negara sekitar 100 juta.
Menurut Konsul Kehormatan Ceko untuk Bali dan Nusa Tenggara IB Gede Sidharta Putra, Kamis (30/1), dari sisi Gross Domestic Product (GDP), Ceko juga mampu tumbuh 4 – 5 kali lipat. Bahkan dalam hal investasi keuangan, Ceko juga cukup baik, sehingga Bali bisa belajar dari Ceko.
Pria yang akrab disapa Gusde Sidharta ini mengatakan, dinobatkannya dirinya sebagai Honorary Consul Ceko karena memiliki kewajiban menjaga hubungan baik antara dua negara, Ceko dan Indonesia khususnya Bali. “Karena ada kesamaan antara Ceko dengan Bali. Kita sama-sama konsen dengan budaya, budayanya sangat terproteksi dengn baik. Kita bisa belajar dari sana,” ujarnya.
Deputy Minister of Foreign Affairs of The Czech Republic Martin Smolek juga hadir di Gria Gede Keniten. Pengukuhan sebagai honorary consul Ceko akan dilakukan Maret mendatang.
Acara makan malam ini merupakan lanjutan dari peninjauan ke kantor konsulat kehormatan Republik Ceko untuk Bali, NTB dan NTT di dalam kawasan resort Griya Santrian.
Ada 100 juta visitors ke Ceko sedangkan ke Indonesia kurang dari 20 juta. Menurutnya, kunjungan wisata ini bisa dipromosikan bersama. Selain itu, investasi atau manajemen keuangan di Ceko juga bagus. “Ini bisa menjadi challenge kita untuk bisa kita lakukan untuk UKM – UKM kita,” ujarnya.
Sementara kunjungan wisatawan Ceko ke Bali tahun 2015 hanya 9.000, kemudian meningkat 2019 menjadi 20.000 orang lewat Bandara Ngurah Rai. Dengan kemudahan orang Ceko ke Indonesia khususnya ke Bali, ditambah GDP Ceko 4 – 5 kali lebih besar daripada Indonesia, potensi spendingnya untuk berwisata juga akan besar.
Wisatawan Ceko bisa menjadi potensi pangsa pasar baru untuk Bali. Terlebih, lama rata-rata tinggal orang Ceko mencapai 11 – 12 hari.
Itu juga bisa kita edukasi bahwa mereka bukan 3 – 4 hari di sini, seperti regional market Singapura, Malaysia. Dari spending dan length of stay mereka adalah prospek dan emerging market yang harus kita garap,” bebernya.
Deputy Minister Foreign Affairs of Czech Martin Smolek menyampaikan, pada hari itu ia menghadiri peresmian konsul kehormatan Republik Ceko yang baru yaitu IB. Gede Sidharta Putra. Konsul kehormatan sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik antar negara.
Selain itu karena ada banyak kunjungan dari Praha ke Indonesia, begitu juga dari Indonesia ke Praha. Jumlah orang Ceko yang berkunjung cukup tinggi, lebih dari 20.000 orang.
Dengan besarnya jumlah orang Ceko itu, sehingga ia memutuskan untuk mengundang konsulat kehormatan yang ada di wilayah ini. “Karena lebih banyak orang berarti lebih banyak kesulitan, kadang-kadang dalam melakukan perjalanan kerap mengalami ketidaknyamanan, sehingga bisa melayani warga kami,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)