Dharma Wacana Ida Pedanda Gede Giri Dwijagunadi. (BP/win)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Serangkaian akan dilaksanakannya puncak karya “Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mendem Pedagingan, Pedudusan Alit, Wraspati Kalpha” Balai Banjar Gumasih pada Rahina Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan, Sabtu (29/2), krama Banjar Tempekan Gumasih, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung menggelar Dharma Wacana, Kamis (30/1). Bertempat di Balai Banjar Gumasih, Dharma Wacana dengan tema “Makna Upacara Yadnya” dipaparkan oleh Ida Pedanda Gede Giri Dwijaguna dari Griya Giri Sari Uma Ngenjung, Angantaka.

Ketua Panitia Karya, Ida Bagus Oka Singarsa, S.H., mengatakan karya “Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mendem Pedagingan, Pedudusan Alit, Wraspati Kalpha” Balai Banjar Gumasih merupakan karya pertama yang puncaknya digelar pada 29 Februari 2020. Kendati demikian, berbagai rangkaian upacara telah dilakukan sejak Desember 2019.

Baca juga:  Utsawa Dharma Gita Kembali Digelar

Mulai dari Matur Piuning, Nancep Tetaring, Metanding, Nunas Tirta, dan berbagai rangkaian upacara lainnya, hingga digelar Dharma Wacana. Tujuan digelarnya Dharma Wacana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya krama Banjar Tempekan Gumasih tentang makna dari upacara Yadnya yang dilaksanakan.

Dikatakan, Balai Banjar Gumasih dibangun pada 2017 dan selesai pada 2018 oleh 27 KK pengempon. Namun, secara keseluruhan jumlah penduduk Banjar Gumasih kurang lebih 300 orang dari 97 KK. “Dengan digelarnya upacara ini kami berharap warga kami mendapat keselamatan, kerahayuan, dan kesejahteraan. Tidak kalah penting, dengan upacara karya ini krama kami mengerti makna dari upacara yadnya yang dibangun saat ini yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita nantinya,” ujarnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Dharma Wacana, AWK Minta Orang Bali Lebih Positif dan Sportif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *