SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib sial dialami Putu Sawitrayasa (37), warga Kelurahan Banyuning Barat, Kecamatan Buleleng Minggu (2/2). Pasalnya, rumah yang selama ini ditempatinya sekitar pukul 20.15 wita ludes terbakar.
Saat kejadian, rumah tersebut kosong karena Sawitrayasa bersama istri dan anak-anaknya pergi sembahyang di Sanggah Merajan keluarganya di Kelurahan Banyuning Barat.
Kebakaran pertama kali diketahui keponakan korban, Kadek Nuryada. Saksi melihat di salah satu ruang kamar rumah korban muncul api.
Dengan cepat api membesar dan membekar isi rumah hingga bagian atap. Api yang semakin membesar itu kemudian membuat warga berhamburan mendatangi lokasi kejadian.
Menunggu bantuan memadamkan api, tetangganya berusaha membantu memadamkan api, namun hal itu gagal. Api semakin besar dan nyaris merembet ke rumah di sebelah selatan yang ditempati keluarga dekat korban.
Tiga mobil Dinas Pemadam Kebakran tiba di lokasi kejadian. Petugas kemudian menyemprot api menghabiskan enam tangki air.
Api baru dipadamkan sekitar pukul 21.18 wita. Saat pemadaman arus kendaraan di Jalan Gempol dari barat ke timur ditutup. Polisi mengalihkan arus kendaraan dari kedua arah.
Sawitrayasa menyebut, alat elektronik dan kompor di ruang dapur dipastikan sudah padam. Selain itu, sebelum kejadian anaknya sempat bersembahyang, namun dia memastikan api dupa sudah padam.
Sawitrasaya curiga kalau instalasi kabel listrik di atas plafon rumahannya mengalami korsleting. Sementara, terkait kerugian materiil mencapai puluhan juta.
Sementara itu, Kapolsek Kota Singaraja Kompol IGN Yudistira seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa mengatakan, setelah api dipadamkan anggotanya masih menyelidiki dengan mengumpulkan keterangan saksi. “Rumahnya kosong dan memang sempat sembahyang, dan kemungkinannya karena bekas api dupa, namun kami akan tindaklanjuti untuk mengungkap penyebab kebakaran,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)