TABANAN, BALIPOST.com – Sebanyak 537 ekor babi mati mendadak dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Tabanan. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan sehingga peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Dalam rapat DPRD Tabanan dengan Dinas Pertanian belum lama ini disampaikan bahwa hasil penelitian sampel yang dibawa ke BP Vet di Medan belum juga turun. Guna menanggulanginya, peternak hanya diminta melakukan penyemprotan disinfektan pada kandang babi.
Terkait hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara mengatakan, ada usulan dari Dinas Pertanian untuk pengadaan disinfektan sebanyak 1.500 liter dengan anggaran sekitar Rp 240 juta lebih. Dia memandang usulan tersebut harus segera direalisasikan karena sudah bersifat emergency.
Bahkan dirinya juga telah langsung bersurat ke Bupati dan Sekda Tabanan ditembuskan ke ketua DPRD untuk pengajuan anggaran itu. ‘’Saya langsung bersurat ke Bupati dan Sekda, bahkan saya sendiri yang tanda tangan surat tersebut agar dapat segera dianggarkan,’’ jelasnya, Minggu (2/2).
Sebagai langkah awal, pihaknya meminta Dinas Pertanian terus melakukan sosialisasi ke peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang babi. (Puspawati/balipost)