BANGLI, BALIPOST.com – Puluhan ekor sapi mati mendadak di Desa Ulian, Kintamani. Hal ini pun membuat peternak di sana ramai-ramai menjual sapinya dengan harga murah.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli Wayan Sarma membenarkan adanya kematian banyak sapi di Desa Ulian. Namun dia mengatakan kematian sapi tidak secara mendadak.
Diduga penyebab kematian sapi karena tifani (perut kembung) akibat rumpun yang masih berembun. Hal itu menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sapi.
“Kejadiannya sporadis, tidak terkonsentrasi di satu tempat. Dan ini hanya terjadi di Desa Ulian. Di desa tetangga, Astungkara tidak ditemukan,” kata Sarma.
Untuk menghindari adanya kejadian serupa, pihaknya menyarankan pemilik sapi agar melayukan terlebih dahulu pakan rumputnya sebelum diberikan ke hewan ternaknya.
Setidaknya ada sekitar 30 ekor sapi milik warga yang mati sepanjang Januari lalu. Warga tidak tahu pasti penyebab kematian sapi tersebut. (Dayu Swasrina/balipost)