AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem dimasukkan menjadi salah satu daerah yang mengalami kasus kematian babi secara massal seperti dialami kabupaten/kota lainnya oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali. Hal ini ditanggapi langsung oleh Dinas Pertanian Karangasem.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Karangasem I Made Ari Susanta, Selasa (4/2), menegaskan, di Karangasem memang ada satu kasus babi milik peternak yang mati. Hanya, kematian babi tersebut tidak seperti kasus yang dialami oleh kabupaten lainnya yang mana babi milik peternak mati secara massal.
“Satu babi milik warga di wilayah Selat mati karena sakit selama seminggu akibat diare. Bukan mati akibat serangan penyakit seperti yang terjadi di sejumlah kabupaten di Bali. Sejauh ini di Karangasem belum kami temukan ada babi mati akibat diserang penyakit itu,” tegas Susanta.
Pihaknya memang menyampaikan adanya satu ekor babi mati di Karangasem ke Dinas Peternakan Provinsi Bali. Itu karena pihaknya diwajibkan melaporkan situasi peternakan babi yang ada di kabupaten. Mungkin karena laporan itu, seolah-olah kasus kematian satu babi di Karangasem disamakan dengan kasus yang menimpa kabupaten lainnya. (Eka Parananda/balipost)