Ternak babi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Kekhawatiran warga maupun peternak akan kelanjutan usaha ternak rakyat (babi) terus berlanjut. Apalagi sampai saat ini, hasil uji sampel dari Veteriner Medan tak kunjung keluar.

Satu sisi kasus babi mati tiap hari terus terjadi, bahkan di angka 537 ekor, khusus di Kabupaten Tabanan. Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba, Rabu (5/2) mengatakan tidak tahu kapan hasil uji sampel tersebut keluar. “Kami juga tidak tahu sampai kapan pengujiannya. Yang jelas memang belum ada sampai ke saya, info memang belum ada dari provinsi,” terangnya.

Baca juga:  Kematian Babi di Gianyar Meluas, Peternak Rugi Puluhan Juta

Ia pun mengatakan telah menyebar tim ke desa untuk melakukan kegiatan sosialisasi, sembari menunggu hasil uji. “Belum ada penambahan, kita sudah sebar tim lengkap dengan blanko untuk pendataan, memang belum ada laporan penambahan babi mati terakhir di Desa Gadungan (Selemadeg Timur) sosialiasi,” ucapnya.

Dan untuk saat ini kecamatan yang belum terkena virus babi mati mendadak tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Pupuan, Baturiti dan Selemadeg. “Pupuan belum, Baturiti dan Selemadeg juga belum,” ucapnya.

Baca juga:  Sebanyak 537 Ekor Babi Mati di 5 Kecamatan, Ratusan Lainnya Sakit Dijual Murah

Di sisi lain dengan adanya kematian babi ini sejumlah warga yang berternak babi dilanda kepanikan. Ada yang menjual babi secara murah serta melakukan sanitasi kandang. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *