SINGARAJA, BALIPOST.com – Merebaknya virus Corona di sejumlah negara, terutama Tiongkok mulai dirasakan imbasnya oleh pelaku pariwisata di Buleleng. Meskipun kunjungan wisatawan Tiongkok ke Buleleng tak seramai ke Badung dan Denpasar, pelaku pariwisata daerah ini mengalami pembatalan pesanan.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Dewa Ketut Suardipa, Rabu (5/2) mengatakan dari 180 pengusaha yang tergabung dalam PHRI, baru ada 2 pemilik hotel yang melaporkan pembatalan pesanan akibat serangan wabah Corona. Kedua hotel ini, jelasnya, memang pangsa pasarnya wisatawan China. Jumlah pembatalan pesanan mencapai 300 kamar.
Dikalkulasi, jika per kamar berisi dua orang, ada 600 wisatawan Tiongkok yang batal berlibur di Den Bukit. “Kita juga merasakan dampak virus Corona ini. Meskipun pangsa pasar China ini kecil, ya… menambah sulit anggota kita dalam menggeluti usahanya,” ungkap Suardipa.
Ia menggatakan pembatalan pesanan kamar terjadi pertengahan Januari hingga Februari ini. Para wisatawan yang membatalkan pesanan rencananya berlibur saat Imlek lalu.
Diprediksi kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, terlebih pemerintah sudah melarang sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok daratan. Namun, mengingat jika wabah ini sampai meluas di Indonesia, ia pun menilai kebijakan itu sangat tepat. “Dibandingkan Indonesia terkena paparan virus Corona yang sangat berbahaya, kebijakan itu kan sementara dan itu yang terbaik,” sebutnya. (Mudiarta/balipost)