DENPASAR, BALIPOST.com – Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta dan Konsulat Jenderal AS di Surabaya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan Yayasan BASAbali meluncurkan Multilingual Reading and Creative Writing Workshop atau Pelatihan Multibahasa Membaca dan Menulis Kreatif dalam perayaan Bulan Bahasa Bali. Pelatihan yang dirancang untuk mempromosikan literasi dalam bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris, dibuka secara resmi di SMAN 7 Denpasar, Kamis (6/2) dan berlangsung hingga Jumat (7/2) ini.
Sebanyak 50 English Language Fellows (ELF) dari AS akan memimpin pelatihan untuk 250 guru Bahasa Inggris sekolah menengah dan menengah lokal Bali di empat kabupaten (Denpasar, Tabanan, Karangasem, dan Bangli). Para ELF ini adalah peserta dalam program pertukaran pendidikan yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS, Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan.
RELO memberikan sesi pelatihan yang berbeda-beda, yang berfokus pada bagaimana guru dapat mempromosikan membaca yang ditujukan untuk kesenangan dan penulisan kreatif dalam bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris dengan menggunakan pembaca Luh Ayu Manik Mas yang diproduksi oleh BASAbali. Perwakilan dari Gerakan Literasi Sekolah dan Asosiasi Membaca Ekstensif Indonesia juga berbagi informasi lebih lanjut untuk membantu guru-guru lokal meningkatkan kemampuan membaca dan menulis multibahasa siswa mereka.
Konsul Jenderal AS Surabaya, Mark McGovern mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat bangga menjadi mitra di Bali yang mendukung pendidikan bahasa. “Kami membantu masyarakat mengembangkan keterampilan yang membuka pintu secara profesional dan pribadi melalui bahasa Inggris tetap menghormati serta menjaga tradisi budaya dan bahasa Bali. Ini adalah salah satu dari banyak contoh hubungan yang mendalam dan abadi antara rakyat Amerika Serikat dan Indonesia,” ujarnya.
Direktur Regional Kantor Bahasa Inggris, Dr. Bradley Horn, berharap melalui pelatihan ini RELO bisa menunjukkan bahwa keterampilan literasi yang dikembangkan dalam satu bahasa dapat mendukung perolehan keterampilan yang sama dalam bahasa tambahan. Sebab, dengan cara ini pengajaran bahasa nasional (Bahasa Indonesia) atau bahasa global (Inggris) tidak perlu dilihat sebagai ancaman bagi bahasa lokal, seperti Basa Bali, tetapi lebih sebagai cara untuk melestarikan dan memperkuat bahasa Bali.
Kepala SMAN 7 Denpasar, Cok Istri Mirah Kusuma Widiawati, mengaku bersyukur sekolahnya bisa dijadikan tempat Pelatihan Multibahasa Membaca dan Menulis Kreatif Bahasa Bali. Menurutnya, hal tersebut dapat lebih meningkatkan minat siswa untuk menggunakan bahasa Bali dalam kesehariannya, termasuk para guru. Sebab, saat ini Bahasa Bali sudah diminati oleh wisatawan.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda Bali sudah seharusnya bangga menggunakan bahasa Bali dalam kesehariannya. Di samping juga menggunakan bahasa nasional dan memperlajari bahasa asing. (Winatha/balipost)